Mohon tunggu...
Farah Yuanita
Farah Yuanita Mohon Tunggu... -

seorang ibu yang juga aktif menulis media cetak dan online. Bagi yang ingin copas tulisan saya, akan sangat saya hargai bila konfirmasi terlebih dahulu, atau menuliskan link sumbernya dan nama penulis dengan jelas. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berani Sehat?

14 Juni 2014   00:55 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:50 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak diantara kita yang kurang menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari jarang menerapkan pola hidup sehat. Tuntutan dan gaya hidup, lingkungan yang penuh sumber polutan dan kurangnya aktivitas fisik yang mendukung kebugaran raga serta yang paling sering diabaikan adalah pola makan.

Dengan dalih efisiensi waktu, kita lebih memilih mengonsumsi makanan instan, cepat saji dan makanan nonrumahan lainnya. Praktis dan nikmat memang, tapi kita tidak bisa mengontrol lagi berapa banyak lemak dan bahan kimia lain seperti pengawet, pewarna, pengenyal serta penguat rasa. Padahal, jenis makanan seperti itu, jika terlalu banyak kita konsumsi dan mendominasi daftar menu makanan kita sehari-hari, maka kita tinggal menunggu saja kapan sistem kerja organ tubuh kita akan terganggu. Terdapat banyak dampak yang bisa ditimbulkan saat itu terjadi, antara lain, timbul gejala seperti rasa letih, alergi, iritasi kulit, menstruasi yang tak lancar bahkan bisa menimbulkan gangguan jiwa karena mudah stres ataupun depresi.

Untuk langkah antisipatif, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah gejala-gejala tersebut adalah dengan detoksifikasi, yaitu suatu proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun agar organ tubuh mampu bekerja secara normal dan optimal kembali. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Drg. Deasy Rosalina, bahwa bila proses detoksifikasi berjalan dengan baik, maka tubuh akan terbebas dari berbagai masalah kesehatan.

Penulis buku Detox Water ini juga memaparkan bahwa air putih dapat membantu proses detoksifikasi dan sistem metabolisme tubuh, sehingga keluhan sehari-hari seperti migrain, sembelit, maag atau sulit turun berat badan pun sebenarnya dapat diatas dengan detox water atau mengonsumsi air putih secara rutin.  Namun, sangat disayangkan karena ternyata masih banyak diantara masyarakat kita yang kurang menyukai minum air putih karena dianggap rasanya hambar. Padahal ada cara untuk mengatasinya. Dokter yang lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia tahun 2006 ini memberikan salah satu resepnya, yaitu antara lain dengan memberikan perasa alami yang berasal dari buah, sayur atau rempah sehingga minum air putih bisa terasa lebih menyenangkan.

Tak hanya air putih, buah dan sayuran juga merupakan bahan detoks alami yang bisa membantu pengeluaran toksin atau racun dari dalam tubuh. Sebagaimana pengalaman Greiche Dian, yang dalam kesehariannya merupakan penikmat setia jus sayur dan buah. Penulis buku Detox Juice dan juga ibu rumah yang sekarang tinggal di Malaysia untuk mengikuti suami yang sedang studi doktoral ini, telah merasakan khasiat dari kebiasaannya tersebut. Ia pun berharap banyak orang mulai melakukan cara alami ini untuk menjaga kesehatan tubuh, terlebih buah dan sayur adalah bahan yang mudah ditemukan, baik di pasar tradisional maupun supermarket.

Mengonsumsi jus sayur dan buah secara rutin dapat menambah asupan serat yag baik dan dibutuhkan untuk sistem pencernaan kita, juga mengembalikan kesegaran tubuh, serta menjadikan kulit lebih cantik, bebas jerawat, dan beragam manfaat lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun