By : Farahia HaniFati Haris
#catatan : gakuat baca lambaikan tangan ke jendela!
Kejadian ini sudah dialami Gita, kira-kira saat itu Gita masih duduk di kelas 3 SD. Waktu itu Gita sedang menikmati liburan kenaikan kelas. Bapak Gita mengajak sekeluarga liburan ke puncak bogor dan menginap disana.
Sampainya di puncak bogor, Bapak Gita langsung memesan Vila untuk satu keluarga dan setelah itu merekapun diantar sama pelayan menuju vila yang akan ditempati. Vila yang akan ditempati lumayan besar walaupun bangunannya terlihat sudah kuno dan usang. Tanpa berpikir panjang, mereka langsung masuk ke dalam vila itu sambil istirahat karena kecapek-an.
Hari sudah malam. Gita terbangun karena kebelet pipis. Gita melihat jam sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB. Kebiasaan Gita pada malam hari jika sudah terbangun susah untuk tidur lagi, iseng-iseng Gita keluar kamar untuk jalan-jalan dalam vila yang cukup luas sendirian. Banyak sekali ruangan dalam vila ini.Â
Gita berjalan mengelilingi seisi vila tanpa penerangan lampu karena semua lampu dimatikan. Semua ruangan vila yang terletak jauh dari kamar Gita masuki, hingga akhirnya tibalah Gita di salah satu pojok ruangan vila yang terletak jauh dari kamar tidurnya. Gita melihat ada sebuah pintu setinggi orang dewasa yang entah apa isi di dalamnya.
Aneh sekali....
Bisa-bisanya pintu yang ada di dalam Vila ini semuanya besar-besar, Gita tidak tahu apa yang ada dibalik pintu itu karena disini gelap sekali. Tapi saat pintunya Gita buka, ternyata ruangan dibalik pintu ini sangat kecil sekali, kosong dan hanya diterangi dengan sebuah lampu warna kuning di dalamnya. "ruangan apa ini? Kok kecil banget?" tanya Gita dalam hati. Karena penasaran, Gita mencoba masuk. "wah ternyata badanku muat masuk sini" tapi tak lama pintu itu tertutup sendiri, dan saat yang bersamaan lampu di dalam ruangan itu mati. Jelas Gita sangat kaget dan cepat-cepat membuka pintunya lagi, tapi di dalam ruangan yang sempit ini badan Gita susah bergerak karena terjepit.
Tiba-tiba bulu kuduk Gita merinding hebat, hawa di ruangan itu terasa sangat dingin dan Gita makin ketakutan. Karena sudah sangat panik Gita berteriak "EMAAAAAAAAAK TOLOOOOOONG". Untung saja Emak cepat datang mencari Gita dan menarik tubuhnya ke luar. Sambil berkacak pinggang Emak berkata pada Gita "Ngapain kamu masuk dalam kulkas Ta? Bikin orang kaget aja! PLETAK!!" tanya Emak sambil menjitak kepala Gita.Â
"Hah kulkas???" kata Gita kaget sambil melihat ruangan tadi yang Gita masuki. Emaknya pun menyalakan lampu di ruangan itu dan ternyata benar itu kulkas.
The End
