Mohon tunggu...
farahdilla Jihan
farahdilla Jihan Mohon Tunggu... Guru - pekerjaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

ilmu tidak ada batasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Karakter di Usia Dini

2 Desember 2021   10:43 Diperbarui: 2 Desember 2021   11:03 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN 

Anak usia dini membutuhkan bimbingan dari orang dewasa, baik guru maupun orang tua. Pendidikan karakter pada anak usia dini sangat penting, karena sebagai bekal untuk kehidupan kedepannya. Usia dini merupakan fase kehidupan dimana individu mengalami peningkatan secara signifikan dalam perkembangannya. Perkembangan usia dini meliputi berbagai aspek perkembangan, yaitu: nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan seni. Sikap dan sosial yang ditunjukkan oleh anak tentunya harus sesuai dengan nilai atau perilaku yang sesuai dengan kondisi masyarakat, dengan kata lain sikap dan sosial tersebut dapat diterima oleh lingkungan. Agar anak mampu menunjukkan sikap dan sosial yang dapat diterima masyarakat, maka diperlukan pendidikan karakter sejak usia dini. Pendidikan karakter yang ditanamkan pada anak sejak usia dini, tidak dapat dilaksanakan oleh guru di lembaga pendidikan anak usia dini saja, tetapi orang tua sebagai model utama bagi anakjuga harus memberikan andil dengan porsi yang lebih banyak dari peran guru.

Pada masa era global yang semakin mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih tanpa disadari membawa ekses negatif yang besar pula. Dampak negatif yang terasa saat ini antara lain: kebangkrutan moral bangsa, perilaku seks bebas, pembunuhan, maraknya tindak kekerasan, perilaku sosial yang menyimpang dari tuntunan nilai moral, inkoherensi politisi atas retorika politik, maka pendidikan karakter yang menekankan dimensi etis-religius menjadi sebuah pilihan yang relevan untuk diterapkan.Inilah yang menjadi dasar pemikiran peneliti untuk mengkaji lebih mendalam tentang peran yang harus dilakukan oleh orangtua selaku pendidik dalam keluarga untuk meningkatkan pendidikan karakter anak usia dini. Menyiapkan perkembangan karakter sejak awal kepada anak adalah sebuah strategi investasi manusia yang sangat tepat.

yang berumur antara 3-6 tahun, yang dimana pada usia tersebut anak dianugerakan berbagai macam potensi, Augusta (2012) menjelasakan bahwa anak usia dini hakikatnya adalah individu yang unik dimana anak pada usia tersebut memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam bebagai aspek diantanya fisik, kognitif, sosialemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi khusus yang sesuai dengan  tahapan yang dilaluai oleh anak tersebut, namun potensi dan aspek-aspek tersebut tidak dapat berkembang secara optimal jika tidak diberi rangsangan  sejak usia dini.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, kajian literatur dijadikan sebagai dasar dalam membangun sebuah bentuk kesimpulan. Data yang digunakan berasal dari data sekunder seperti artikel yang dipublikasikan pada jurnal atau makalah online.

HASIL DAN PEMBAHASAN.

Pendidikan Karakter Pada Anak di Usia Dini

Pendidikan anak pada usia dini merupakan kegiatan mendidik yang diberikan pada anak yang memiliki umur 0-6 tahun, menurut  Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti 2010:7) menyebtkan anak usia dini adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, yang dimana pada usia tersebut anak dianugerakan berbagai macam potensi, Augusta (2012) menjelasakan bahwa anak usia dini hakikatnya adalah individu yang unik dimana anak pada usia tersebut memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam bebagai aspek diantanya fisik, kognitif, sosialemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi khusus yang sesuai dengan  tahapan yang dilaluai oleh anak tersebut, namun potensi dan aspek-aspek tersebut tidak dapat berkembang secara optimal jika tidak diberi rangsangan  sejak usia dini.

Usia dini merupakan masa dimana anak berada pada fase emas atau golden age kareana pada fase ini anak akan berkembang dengan pesat, pada fase ini anak cenderung memiliki sifat yang spontan, baik dalam melakukan aktifitas ataupun saat berinteraksi dengan sekitarnya. Pada fese ini juga anak tidak dapat membedakan masyarakat, dalam hal ini perlu peran orang dewasa (orang tua atau guru) dalam menyampaikan dan memberitahukan secara langsung tentang perilaku yang diharapkan oleh masyarakat dan lingkungannya. Seperti memberikan contoh tentang sikap-sikap yang baik, dan membiasakan anak untuk bersikap baik pada kesehariannya dimanapun anak berada, sehingga anak dapat memiliki karakter yang baik pada kehidupan masa depannya. Dalam hal ini Dorothy Law Notle pernah menyatakan bahwa anak belajar kehidupan dari lingkungannya yang tertulis sebagai berikut:

  • Jika anak hidup dengan kecaman, mereka belajar untuk mengutuk
  • Jika anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan
  • Jika anak hidup dengan ketakutan, mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan
  • Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk mengasihani diri sendiri
  • Jika anak hidup dengan ejekan, mereka belajar untuk merasa malu
  • Jika anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri
  • Jika anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah
  • Jika anak hidup dengan dorongan, mereka belajar percaya diri
  • Jika anak-anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran
  • Jika anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi
  • Jika anak-anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk mencintai
  • Jika anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar untuk menyukai diri mereka sendiri

Adapun dampak dari pendidikan karakter pada anak usia dini akan menjadika anak lebih percaya diri, bisa berkomunikasi dan berkerja sama dengan baik, dan memiliki kecerdasa secara emosional. Kecerdasan emosi sendiri merupakan bekal yang sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk menghadipi masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu peran orang tua dalam mendidik anak tersebut agar dapat memiliki karakter yang baik secara fisik maupun rohaninya karena anak orang tua atau keluarga lingkungan pertama yang dikenal oleh anak, sering kali anak akan tumbuh berdasarkan lingkungannya. Sehingga dalam lingkungan keluaragalah watak dan sikap anak tersebut terbentuk. Untuk itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik pada anak-anaknya dan memberikan pendidikan yang bener yang mencukupi kebutuhanyan dalam batas yang masih wajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun