Mohon tunggu...
Farah SyabaniaChauzaqi
Farah SyabaniaChauzaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Keterkaitan Moderasi Beragama dengan Ideologi Pancasila"

26 September 2022   00:33 Diperbarui: 26 September 2022   00:42 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang kamu ketahui tentang ideologi, pancasila, ideologi pancasila dan moderasi beragama? Yuk simak penjelasannya berikut ini! Secara emitologis, ideologi berasal dari kata "idea" yang berarti gagasan, konsep, pemikiran, dan "logos" yang berarti ilmu. Kata ide berasal dari kata Yunani eidos yang berarti bentuk. Selain itu, ada kata idein yang berarti melihat, jadi secara harfiah, ideology berarti ilmu tentang gagasan atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Sedangkan dalam pengertian sehari-hari, kata "ide" biasanya disamakan maknanya dengan "ideal". Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat permanen dan harus dicapai, sehingga cita-cita yang tetap tersebut sekaligus menjadi landasan, pandangan, atau pemahaman. Jadi, kata ideologi berarti ilmu yang membicarakan tentang suatu gagasan atau pemikiran untuk dijadikan pedoman, landasan, landasan, prinsip, dan cita-cita dalam kehidupan. 

Secara harfiah, Pancasila terdiri dari dua kata, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti aturan di balik perilaku seseorang atau suatu bangsa, perilaku atau tindakan yang sesuai dengan adab dan moral yang menjadi landasannya. Oleh karena itu, Pancasila berarti serangkaian lima aturan tentang dasar atau prinsip yang memandu perilaku dan tindakan bangsa Indonesia. Kelima sila tersebut kemudian dijadikan pedoman hidup, keyakinan cita-cita (ideologi) bangsa Indonesia guna menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan.

Ideologi Pancasila merupakan norma dasar yang menjadi landasan dan cara berpikir masyarakat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik keagamaan yang menjalankan esensi ajaran agama yang melindungi harkat dan martabat manusia dan membangun kemaslahatan berdasarkan prinsip yang adil, seimbang, dan taat pada konstitusi sebagai kesepakatan negara. Moderasi beragama akan menuntun kita untuk saling menghormati antar sesama manusia, tanpa membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan golongan apapun. 

Pancasila sebagai ideologi negara lahir dari kesepakatan bersama antara berbagai golongan. Lahirnya Pancasila melibatkan tokoh-tokoh dari semua kalangan agama dan golongan nasionalis. Pancasila yang merupakan hasil pemikiran bangsa Indonesia telah dijadikan sebagai ideologi, pandangan hidup, keyakinan dan cita-cita berbangsa dan bernegara dalam menjalankan kehidupan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia menuju kehidupan masa depan yang lebih baik. Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia, diawali dengan rumusan pandangan hidup masyarakat, kemudian dituangkan dan dikembangkan menjadi pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Pandangan hidup ini bisa disebut ideologi, yang kemudian dirumuskan menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara kemudian dapat diproyeksikan kembali ke dalam pandangan hidup masyarakat, dan tercermin dalam sikap hidup pribadi setiap warga negaranya.

Pancasila sebagai ideologi atau pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan hasil perenungan mendalam tentang masa depan kehidupan yang dicita-citakan, serta prinsip hidup yang sesuai dengan cita-cita masa depan bangsa Indonesia. Pandangan hidup harus memuat isi konsep-konsep dasar tentang masa depan dan tujuan yang diharapkan, serta bagaimana mencapainya secara prinsip. Pancasila merupakan pandangan hidup yang harus dijadikan pedoman dalam melakukan gerakan-gerakan dalam kehidupan, karena secara historis Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang telah lama ada dan hidup serta berkembang dalam pribadi dan akar budaya bangsa Indonesia. 

Pancasila sebagai ideologi dituntut untuk tetap setia pada identitasnya, baik dari segi intrinsik maupun ekstrinsik. Intrinsik artinya Pancasila harus (1) konsisten, (2) runtut, dan (3) koresponden. Ekstrinsik artinya Pancasila harus menjadi saluran dan penyaring kepentingan, baik secara horizontal maupun vertikal.

Pancasila harus "konsisten" artinya sesuai, serasi, dan logis, antara satu sila dengan sila lainnya, serta pasal-pasal dalam UUD 1945. Pancasila harus koheren artinya satu sila harus berhubungan dengan sila lainnya. Oleh karena itu, susunan Pancasila bersifat hierarkis dan berbentuk limas. Urutan dalam lima sila menunjukkan kontinum yang bulat. Pancasila harus "koresponden" artinya sesuai teori dengan praktek. 

Pancasila sebagai ideologi diharapkan dapat mempersatukan seluruh penduduk bangsa Indonesia secara politik, dan dapat mewakili dan menyaring berbagai kepentingan, mengandung pluralisme agama dan dapat menjamin kebebasan beragama. Fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara adalah sebagai sarana pemersatu antar berbagai agama, ras, suku, dan antar golongan di seluruh wilayah Nusantara. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki dimensi idealisme nasional, yang merupakan sesuatu yang harus dibenahi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai cita-cita nasional, Pancasila berfungsi sebagai pendidik dan pedoman menuju pembentukan manusia Indonesia yang Pancasialis.

Moderasi beragama sebagai modal sosial dasar dalam pembangunan bangsa. Karena moderasi beragama dapat menciptakan kesadaran kolektif seluruh komponen bangsa untuk menyelaraskan hubungan agama dan kebangsaan secara positif. Pemahaman agama tidak digunakan untuk berhadapan dengan ideologi dan entitas Indonesia. Moderasi beragama justru dapat memperkuat ideologi Pancasila dan aturan hukum sebagai perekat kebangsaan, baik aspek agama, ras, suku, budaya, bahasa, wilayah, dan lain-lain, yang juga menjadi dasar norma sosial. 

Seluruh masyarakat diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai keadilan dalam moderasi beragama. Keadilan tidak hanya pada tataran idealis tetapi juga dalam realitas, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Moderasi beragama akan melahirkan komitmen dan sikap batin yang kuat. Ini akan menjadi landasan yang kuat untuk membangun peradaban dan cita-cita bangsa. Cara pandang dan kemampuan kita akan menentukan masa depan bangsa dalam menyikapi komitmen agama dan kebangsaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun