Mohon tunggu...
Farah Aliyah Syahidah
Farah Aliyah Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long life learner

Pembelajar yang berkecimpung di dunia psikologi pendidikan, literasi, bisnis dan kerelawanan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Introvert

15 Agustus 2021   11:19 Diperbarui: 15 Agustus 2021   11:40 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum teman-teman, selamat pagi. Semoga dalam lindungan-Nya. Tulisan ini dibuat atas dasar kegelisahan diri karena ternyata penulis sudah terlalu lama asik sendiri. Awalnya, penulis berpikir bahwa penulis adalah sosok extrovert karena sejak kuliah, penulis bergabung dibanyak kegiatan sosial dan ketika mengisi tes MBTI pertama kali di 2019 mendapatkan hasil ENTJ, namun seperti yang pernah penulis ceritakan di artikel sebelumnya mengenai penemuan jati diri (self) dari tahajjud, penulis menemukan beberapa hal mengejutkan, didasarkan dari beberapa tes kepribadian penulis selain MBTI, seperti 16pf, big five, DISC, holland (masuk ke tes minat), VIA strength, 9 kecerdasan Gardner dan MBTI.

Hasil kepribadian di atas menyiratkan bahwa penulis memiliki tipe kepribadian introvert yang juga memiliki bakat di bidang interpersonal. Hal ini yang sempat menjadi kontradiksi dalam diri penulis selama beberapa waktu, penulis awalnya tidak percaya, namun mendapat kesaksian dari teman-teman, dan teman ibu di masa kecil, banyak orang di sekitar penulis mengatakan bahwa penulis merupakan sosok pendiam dan pemalu. Beberapa teman bahkan memberikan label langsung bahwa penulis adalah orang introvert.

Sebenarnya, tipe kepribadian ini pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan psikologi, Carl Gustav Jung. Kepribadian ini sering kali disalah persepsikan oleh orang umum. Beberapa persepsi yang biasanya muncul adalah

  • Orang introvert cenderung diam karena punya masalah atau memiliki niat buruk

Penulis sebenarnya nyaman dengan diri penulis yang cenderung diam, meski penulis sangat suka bersama orang-orang, namun terkadang orang-orang di sekitar penulis memberikan penafsiran yang berbeda, justru mencurigai penulis. Padahal penulis hanya membutuhkan waktu yang tepat untuk berbicara atau memberikan opini, tapi hal yang menyebalkan adalah ketika momen itu ada, namun orang-orang tiba-tiba berganti topik.

  • Orang introvert tidak tahu cara bersenang-senang

Banyak orang di sekitar penulis yang memberikan persepsi terhadap penulis, bahwa penulis adalah orang yang sangat serius, padahal penulis sedang bersenang-senang dengan kerseriusan penulis, Maksudnya? Penulis justru bersenang-senang dan refreshing ketika mulai menulis, membaca, menggambar, mendengarkan podcast. Penulis merasa diri penulis bermakna ketika melakukan hal-hal tersebut yang mungkin bagi banyak orang adalah hal yang membuat stres.

Setelah merenungi beberapa hal, kemungkinan besar ini memang benar adanya, kenapa? Sejak kecil penulis sering malu jika bertemu dengan banyak orang, bahkan saat hari raya idul fitri tiba, biasanya penulis berkumpul di rumah nenek kakek, namun jika nenek kakek kedatangan banyak tamu, penulis akan bersembunyi di kamar atau kamar mandi sampai seluruh tamu pulang, 

penulis juga tidak suka disorot, ketika di kelas (saat kuliah) penulis memiliki jawaban atas pertanyaan dosen atau penulis henda bertanya, penulis berusaha agar tidak menjadi sorotan dan tidak menonjol (meski menurut kesaksian teman-teman, penulis orang yang cukup berambisi dan menonjol). 

Sejak sekolah, penulis sering menghabiskan banyak waktu di kamar dibanding bersama teman-teman, mulai dari mengerjakan tugas, belajar, bermain sosial media, menonton youtube, membaca buku, membuat podcast, mendesain, menulis blog, buku, naskah film, puisi dan sejenisnya adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, dimana penulis dapat mengekspresikan perasaan penulis tanpa orang lain mengetahui penulis itu sendiri.

Namun, kontradiksi seperti, sifat pendiam, pemalu, namun saat diminta untuk menjadi MC atau presentasi di kelas penulis dapat melakukan tugas tersebut dengan baik, membuat penulis sempat meragukan diri, apa benar penulis benar-benar introvert? Nah, di cognitive function MBTI, 

penulis banyak menemukan jawaban setelah banyak berdiskusi dengan sahabat penulis yang juga senang mendalami cognitive function MBTI. Cognitive function penulis yang menonjol adalah intuition introverted sebagai dominant function, diikuti feeling extraverted sebagai auxiallary function kemudian thinking introverted sebagai tertiary function dan yang terakhir sensing extraverted sebagai inferior function. Apa artinya? Baiklah, penulis akan menjelaskan kedua fungsi paling menonjol untuk dipahami lebih mudah.

Penulis memiliki kemampuan intuisi paling tinggi, dimana kemampuan intuisi ini berfungsi untuk menghubungkan pola-pola kehidupan, baik dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Penulis sering overthinking sepanjang hidup, menghubungkan sebab akibat dari suatu kejadian, tidak fokus akan masa sekarang karena pikiran penulis seringkali sangat berisik, menerawang ke masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun