Mohon tunggu...
Faradilla Basri
Faradilla Basri Mohon Tunggu... Freelancer - Anak perempuan sekaligus laki laki dalam keluarga #buaiandilla

Ingin belajar dan berbagi. Boleh mengapresiasi tapi jangan di bully. Butuh kritik tapi jangan dijatuhkan. Karena setiap orang punya batu loncatan untuk dirintangi. Selamat membaca:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Darah Sejarah yang Hilang

19 Agustus 2019   06:30 Diperbarui: 19 Agustus 2019   09:53 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Faradilla Basri saat tampil Orasi Kebangsaan; 9-08-19

Ini bukan perkara zaman, atau sudah berapa lama kita melangkah kedepan.

Tapi ini soal konsistensi, nilai moril yang sejatinya tidak dapat diubah apalagi dimodernisasikan, yaitu Nasionalisme.

Nasionalisme juga bukan sekedar pengetahuan tentang wawasan nusantara, atau eksis dengan isu yang menerjang bangsa.

Lebih daripada itu, kita bicara sesuatu yang tak diukur secara kuantitatif, yaitu Rasa Patriotisme.

Keduanya bukanlah akar dan pula daun, namun sepasang sepatu yang apabila Nasionalisme semakin kedepan, maka Patriotisme semakin tak ternilai dengan nyawa.

Cinta kepada bangsa berakar dari bagaimana kita memahami sejarah dengan logika dan perasaan. Darah darah perjuangan yang membuat kita sadar, bahwa ada yang salah dengan bangsa, ada keadilan yang dibungkam dan dipenjarakan. Dan ada kita yang masih diam.

Kita tidak butuh sekedar bersuara tanpa rasa patriotisme, mahasiswa membutuhkan ambisi untuk memperjuangkan bangsa ini, ambisi menegakkan keadilan, ambisi mensejahterakan rakyat, ambisi untuk menjamin ibu pertiwi tak lagi susah.

Segala hal yang ditanamkan dalam hati, pemahaman kita bahwa sejarah bukan hanya hafalan dan bagaimana kita bertekad untuk mewarisi perjuangan pahlawan, itulah yang melahirkan karakter nasionalis dan patriotis.

Ingat, teknologi memang berkembang, zaman semakin modern, tapi sejarah tidak pernah berubah. bukan waktu yang membawa kita pergi dari sejarah, namun kita yang tidak mau membawa sejarah kemanapun kita pergi.

(Naskah ini asli ditulis oleh Faradilla Basri dalam rangka Lomba Orasi Kebangsaan PKKMB Fakultas Hukum Universitas Riau)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun