Mohon tunggu...
Faradilla Witha Fernanda
Faradilla Witha Fernanda Mohon Tunggu... Penulis - Sabar itu susah, makanya hadiahnya surga. Kalo mudah, hadiahnya kipas angin.

Penyuka sejarah, khususnya zaman kuno. Dulu bercita cita jadi arkeolog, sekarang Ibu Rumah Tangga, berkarya di rumah :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

You are What You Read

11 Agustus 2017   19:06 Diperbarui: 11 Agustus 2017   19:08 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

You are what you read. 

Buat saya itu benar. Sebagai seorang yang cenderung introvert, buku buku memang mempengaruhi saya. Membaca buku travelling, saya segera mengkhayal untuk bisa travelling minimal sekali setahun, kalau bisa, ke luar negeri. Membaca buku pengembangan diri, langsung saya praktekkan, karena saya cenderung setuju dengan apa yang ada di buku itu. 

Saat masih remaja tanggung (hehe), buku buku yang saya baca seputar novel teenlit yang berkisah percintaan anak remaja. Waktu itu lagi booming novel dengan tokoh utama cewek yang easy going, dengan cowok yang nyebelin, tapi ngangenin. Biasanya ditambah dengan si cewek anak skate, si cowok jago basket. Saya yang waktu itu labil, segera berangan-angan bisa keahlian olahraga tertentu supaya terlihat keren, dan mungkin ketemu cowok semacam tadi (haha, jadi ngakak). Namun tentu saja tidak kesampaian

Sedari kecil saya suka membaca buku, walaupun kebanyakan buku buku yang tidak serius, seperti novel, komik, dll. Namun hal ini menonjol sekali, setiap ke mal hal yang saya minta pertama kali adalah ke Gramedia, toko buku. Sewaktu kerja dan dapat gaji pertama kali, yang saya belikan adalah buku. Mewujudkan khayalan saya sewaktu kuliah, saya bebas membeli buku berapapun yang saya mau. Alhasil saya memang kebablasan membelinya, 25% gaji saya langsung saya gunakan untuk belanja buku online. Tapi senang sekali rasanya waktu itu, impian kecil saya terwujud! 

Tapi ternyata yang benar-benar mempengaruhi hidup adalah orang, bukan buku....

Dengan orang tertentu yang benar-benar anda percaya, anda bisa merubah sudut pandang anda yang tadinya menganggap sesuatu itu bukan minat anda, lalu menjadi kesukaan anda. Preferensi buku yang anda baca pun berubah, dari yang tadinya sangat malas baca buku serius, sekarang anda mencoba menekuninya,walaupun ngantuk pada awalnya. 

Hmmm... Tapi orang tersebut juga dipengaruhi oleh buku yang dibacanya kan? Jadi kesimpulannya yang bisa saya tarik, kita dipengaruhi oleh apa yang kita baca, namun buku itu benda mati, pengaruh "benda hidup" lebih besar lagi. Buku-buki yang kita baca sebelumnya menjadi penyaring dari pengaruh dua benda tadi 

Maka tidak heran, perintah "bacalah" menjadi wahyu pertama yang disampaikan kepada Rasulullah.  Karena membaca, membentuk diri kita, menjadikan seperti apa pengaruh kita di mata orang lain.

You are what you read... Bacalah buku yang baik, dekatlah dengan teman yang berilmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun