Mohon tunggu...
Faradila Awalia Fasa
Faradila Awalia Fasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - 20180810123

NIM : 20180810123 Jousnalism

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sampah Plastik di Sulap Menjadi Barang yang Bernilai Ekonomis, Ini Ceritanya

9 Januari 2022   08:45 Diperbarui: 11 Januari 2022   09:40 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil akhir karya seni unik yang terbuat dari sampah

Gumelar - Pemuda desa berkulit putih, dan sederhana ini menjadi pusat perhatian di desa Gumelar. Pasalnya, pemuda yang hanya lulusan SMA ini mampu mendapatkan pundi-pundi rupiah dari sampah. Pemuda dari desa Gumelar, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (13/12) mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan hanya menciptakan sebuah karya seni dari sampah. Ya, berawal dari membantu orang tua memungut sampah, Lir Prawono (22) mengubah pemikirannya untuk menjual kembali sampah-sampah tersebut menjadi sebuah karya seni yang lebih bernilai ekonomis dan kreatif.

Masa kecil pemuda berkulit putih ini memang sudah menyukai seni, seperti menggambar dan melukis. Hal tersebut menjadi hobi yang selalu ia kerjakan diwaktu senggang. Namun, ia kadang tidak memiliki waktu untuk melakukan hobinya lagi, karena harus membantu orang tua memungut sampah. Hingga suatu hari, ia mencoba mengolah kembali sampah-sampah yang ia kumpulkan menjadi sebuah lukisan yang terbuat dari sampah. Tentu dengan memiliki jiwa seni, Lir Prawono dapat menciptakan sebuah lukisan yang indah dan bernilai ekonomis tentunya. Kegiatan positive ini tentu mendapatkan banyak dukungan dari keluarganya dan warga sekitar.

“Saya suka melukis mba sebenarnya, namun berhubung saya juga harus membantu orang tua jadi saya jarang melukis lagi. Munculnya ide untuk membuat lukisan dari sampah itu sebenarnya karena saya ingin melukis cuman ga ada peralatan yang lengkap mba, terus saya coba bikin lukisan make sampah terus digunting dan ditempel pake lem, dan ya akhirnya jadi sebuah lukisan mozaik mba, cuman susahnya mikirin warna yang cocok buat lukisannya,” tutur pemuda berkulit putih itu.

Setiap hari, Lir Prawono membantu orang tua untuk mengumpulkan sampah-sampah disekitar lingkungannya. Namun, hasil dari menjual sampah tersebut tidak sebanding dengan jerih payah mengumpulkan sampah setiap harinya. Disisi lain, ia juga sangat prihatin karena banyaknya sampah yang ia temukan disekitar lingkungannya. Mulai dari sampah plastik, botol kaleng, styrofoam, dan masih banyak lagi. Banyaknya sampah yang berserakan mulai dari selokan, sungai, bahkan dipinggir jalan dapat ditemukan. Sehingga, ia mencoba menciptakan lukisan yang terbuat dari sampah-sampah yang ia kumpulkan dan menjualnya kembali.

Berbagai macam lukisan dari sampah sudah ia ciptakan. Mulai dari bentuk silhouette wajah orang, pemandangan, dan binatang, sudah ia torehkan kedalam karya lukisannya. Hasilnya cukup unik dan menarik. Sehingga banyak orang yang tertarik dan banyak minat dari pembeli untuk memiliki lukisan yang ramah lingkungan. Hal ini yang membuat pemuda lulusan SMA ini lebih bersemangat lagi dalam menciptakan karya seni yang simple, unik, namun tetap bernilai ekonomis dan tentunya ramah lingkungan.

Lukisan-lukisan hasil karya Lir Prawono cukup menarik minat orang. Tidak hanya orang-orang yang menyukai seni saja, namun para remaja dan ibu-ibu juga menyukai karya lukisan dari si pemuda desa. Lukisan yang ia ciptakan tidak harus sesuai dengan imajinasi sang pencipta lukisan dari sampah saja, namun ia juga menerima permintaan pesanan dengan gambar yang diminati oleh pelanggan. Penghasilan yang ia dapatkan dari menjual lukisan yang terbuat dari sampah juga cukup bernilai tinggi. Pemuda berkulit putih ini menjual lukisannya dikisaran 200 - 450 ribu rupiah, tergantung tingkat kesulitan pada proses pembuatan lukisan yang dilakukan.

“Lukisan saya ini banyak dikenal sama orang itu karena saya upload di Facebook mba, makanya banyak yang tertarik terus pada pesan sama saya. Biasanya yang pesan lukisannya itu ga dari sekitaran daerah Gumelar atau Banyumas, tapi luar Jawa ada juga yang pesan ke saya dan alhamdulilah banget bisa nambah-nambahin penghasilan bapak sama ibu saya mba,” tutur Pemuda desa berkulit putih.

Bagi sesosok Lir Prawono si pemuda berkulit putih dan sederhana ini, karya seni merupakan passionnya. Ia ingin terus menciptakan karya seni dengan memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak berguna seperti sampah. Ia ingin memberikan inspirasi dan memotivasi orang-orang disekitarnya agar dapat berkreasi dan menciptakan hal yang lebih keren darinya. Pemuda berkulit putih ini berharap bahwa dari dirinya yang hanya seorang pemungut sampah dan hanya lulusan SMA juga mampu menghasilkan pundi-pundi uang dari memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai seperti sampah, ia berharap agar orang lain dapat lebih sukses darinya dan dapat mengurangi limbah sampah untuk menjaga lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun