Mohon tunggu...
Raihan Faqih
Raihan Faqih Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWA

@faqihraihann

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Perginya Sang Perantau

11 Desember 2019   09:18 Diperbarui: 11 Desember 2019   09:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada masa dimana seorang anak harus pergi jauh meninggalkan rumah. Meninggalkan semua kenangan masa kecil. Ada kereta yang berlari kencang membawa mimpi-mimpi baru setiap waktu, mengantarkan anak manusia menuju petualangan baru. Dan, sekarang giliranku merantau. Giliranku mengejar mimpi, menatap langit biru, dan sawah yang hijau. Itu cukup jadi penghiburku di perjalanan. 

Hari itu betapa sulitnya aku berusaha menghancurkan ketakutanku. Pelan-pelan, aku minta izin darimu agar hilang kekhawatiranku. Aku ingin mengubah semua belenggu yang terus mengikutiku. AKU TAK PERNAH INGIN MENANGIS. AKU TAK PERNAH INGIN BERSEDIH. tapi, hamparan sawah sepanjang jalan membuatku ingat semua masa kecilku, membuat sadar orang tua adalah segalanya bagiku. Tapi, aku justru meninggalkan semua itu. 

BERKALI-KALI AKU BERUCAP, AKU HARUS PERGI JAUH DARI SINI. AKU HARUS TERBANG JAUH. JANGAN MELIHAT LAGI KE BELAKANG. Tapi, air mata tetap saja jatuh, meminta semua kenangan tetap bertahan dan jangan sampai hilang. 

TUNGGULAH AKU KEMBALI PULANG LAGI AYAH IBU..... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun