Mohon tunggu...
faqih alfadlil
faqih alfadlil Mohon Tunggu... Guru - Penyair Malam

Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hormat pada Orangtua

4 Juni 2022   05:36 Diperbarui: 4 Juni 2022   05:42 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Sudah beberapa tahun ini saya tidak bisa pulang ke kampung halaman. Rasa rindu kepada kelaurga, khususnya orang tua tentu perlu diobati. Saya tidak bisa memaksakan diri untuk pulang karena memang keadaan tidak mendukung. Virus Corona semakin menyebar dengan luas. Semakin hari semakin banyak korban yang jatuh. Banyak orang yang meninggal dunia. Saya pun cemas kalau-kalau keluarga saya yang terkena virus itu.

Surat al-Isra' ayat 23 sampai 24 mengingatkan saya akan orang tua. Ayat itu berbunyi, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (23). Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: 'Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil' (24)."

Birrul walidain juga diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika beliau ditanya oleh Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu:

"Amal apa yang paling dicintai Allah 'Azza Wa Jalla?". Nabi bersabda: "Shalat pada waktunya". Ibnu Mas'ud bertanya lagi: "Lalu apa lagi?".Nabi menjawab: "Lalu birrul walidain". Ibnu Mas'ud bertanya lagi: "Lalu apa lagi?". Nabi menjawab: "Jihad fi sabilillah". Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka sungguh besar sekali pahala orang yang memuliakannya. Dan sangat besar pula dosa orang yang mendurhakainya, sebagaimana sabda nabi, "Dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu" (HR. Bukhari-Muslim dari sahabat Anas bin Malik).

Sungguh saya sangat sedih karena tidak bisa bertemu dengan mereka. Bulan Ramadan seharusnya menjadi momentum bagi saya untuk bisa dekat dengan mereka. Dengan begitu saya bisa berbakti kepada mereka. Pasalnya, saat masih kecil dulu, saya begitu badung dan selalu bikin masalah. Saya juga jarang sekali membantu orang tua kerja. Saya hanya tiduran dan istirahat saja di rumah. Paling yang sering saya lakukan di rumah hanyalah nonton TV atau main HP saja.

Ada rasa penyesalan ketika tidak punya kesempatan untuk membantu mereka. Saya hanya berpikir, kalau tidak bisa membantu mereka, paling tidak, saya bukan anak yang suka menyusahkan orang tua. Karena sering saya dapati teman atau tetangga. Dengan mudahnya mereka meminta motor, HP, uang, tanpa memikirkan keuangan negara. Mereka berbuat semena-mena seakan-akan sudah menjadi hak mereka semua benda-benda itu. Maka saya katakana tidak akan melakukan itu.

Bahkan sekarang, karena saya sudah mengajar dan punya banyak santri. Saya sering katakan kepada mereka, "uang yang dimiliki orang tua kalian bukanlah milik kalian. Yang kaya itu orang tua kalian dan bukan kalian. Yang punya mobil dan rumah megah itu orang tua kalian dan bukan kalian. Maka jangan pernah sekali-kali menuntut mereka akan sesuatu yang sebenarnya bukan kebutuhan."

Berbakti kepada mereka berdua seharusnya ditanamkan dari dini. Karena jika seseorang tidak paham soal birrul walidain, akan menjadi petaka besar baginya. Tidak hanya orang tua, dirinya sendiri juga akan terancam di dunia dan di akhirat.

Sungguh kesempatan untuk bisa berbakti kepada keduanya adalah karunia yang tak terkira. Dari birrul walidain inilah kesempatan untuk masuk surge lebih besar. maka dikatakan dalam hadis, rugi orang yang masih memiliki orang tua dan dia tidak masuk surga. Kebiasaaan beberapa orang yang marah-marah dan menyiksa orang tua mereka sungguh miris sekali melihatnya. Bahkan di beberapa negara ada sebuah adat membunuh orang tua ketika sudah tua. Dan banyak sekali tersebar kisah seperti itu. Saya selalu berharap bisa menjadi anak yang salih dan berbakti kepada orang tua. Wallahua'alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun