Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Renungan Hari Nelayan Nasional, Diperingati namun Diabaikan

6 April 2020   16:05 Diperbarui: 6 April 2020   19:51 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hari Nelayan Nasional | lines.id

Sayangnya, di balik itu semua ternyata ada peran pemerintah yang ikut mendukung program reklamasi. Di beberapa daerah di Indonesia misalnya, pemerintah setempat mendukung program reklamasi dengan bantuan dana sampai dengan miliaran rupiah.

Tidak hanya itu, selain reklamasi, adanya pembangunan PLTU berkapasitas 35.000 megawat juga merupakan salah satu bentuk perampasan wilayah atau pesisi tangkap nelayan dalam menjalankan mata pencahariannya.

Fakta di atas menunjukkan bahwa penggerusan dan perampasan wilayah pesisir teruslah terjadi, dari waktu demi waktu, dan sulit untuk diatasi, karena juga mendapat dukungan dari pemangku kekuasaan. 

Jika terus dibiarkan, maka hal ini akan berdampak buruk terhadap kehidupan nelayan kita, yang sekian lama mengandalkan Kawasan pesisir sebagai area tangkapannya.

Nelayan kita jauh dari Tekonologi
Menurut Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya menangkap ikan. 

Nelayan Indonesia ditaksir saat ini mencapai 2.7 juta jiwa yang merupakan sebagian besar adalah nelayan tradisional. Nelayan merupakan salah satu profesi terbesar kelima setelah Petani, buruh, santri dan guru. Akan tetapi, sebagai posisi lima besar di Indonesia ternyata mereka jauh dari kata makmur dan sejahtera.

Nelayan penangkap ikan di Indonesia berjumlah sekitar 2.73 juta jiwa, pembudidaya sebesar 3.35 juta jiwa. Merekalah yang telah menopang kebutuhan pangan protein di Indonesia dengan persentase sebesar 80 persen, dibandingkan dengan perikanan komersial. 

Armada kecil yang mereka gunakan berjumlah sekitar 550.310 unit (98.77 persen), sedangkan dengan kapal lebih dari 30 (1.239 persen) dan memiliki daya jangkau kapal yang tidak lebih dari 4 mil laut.

Kondisi memprihatinkan lainnya juga dirasakan oleh para nelayan. Diantaranya adalah lingkungan serta tempat tinggal yang kurang baik, masih sangat rentan terhadap gempa bumi, tsunami, banjir, dan berbagai dampak pencemaran lingkungan.

Pemanasan global serta pencemaran lingkungan menyebabkan ketersediaan berbagai jenis ikan yang dirasakan semakin menurun. Tidak hanya itu, mahalnya bahan bakar minyak, dan keterbatasannya menjadikan tingkat produktifitas nelayan kita semakin menurun. 

Peningkatan sarana prasarana, penguasaan teknologi bagi nelayan merupakan hal yang sangat urgent saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun