Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kilas Balik Batik Dunia: Batik Itu Sudah Ada Sejak Dulu Kala

3 Oktober 2019   12:27 Diperbarui: 3 Oktober 2019   12:47 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Membatik /AI | Fotograger: Rahmat Nugroho/fineartamerica.com

Dalam perkembangannya, masyarakat Afrika membuat batik sendiri, hal ini sama seperti ketika mereka mengklaim "Indomie" berasal dari Negaranya. Yang unik dari Afrika adalah mereka tidak menggunakan lilin untuk medianya, akan tetapi menggunakan lumpur atau campuran pasta dari tepung untuk membuat pola.

Pasta yang sering digunakan adalah dari tepung singkong atau tepung beras, menarik sekali bukan?

Khas batik India
Lebih dari 2000 tahun silam, India sudah mengenal Teknik membatik diatas kain katun. Dua bahan utama yang sering digunakan untuk membentuk motif adalah lilin dan pasta tepung beras.

Ciri khas batik India lebih khas dan condong serta bernuansa keagamaan dan dewa. Ramayana dan Mahabarata masih menjadi yang utama dalam motif batik di India.

Motif modern batik india menerapkan ragam hias wastra yaitu kain Patola dan Chintz atau Sembagi. Bahkan, motif ini ternyata sudah menyebar ke beberapa kota di Indonesia seperti Toraja, NTT, Pekalongan dan Sulawesi.

Disebutkan bahwa kegemaran bangsawan keraton Surakarta dan Yogyakarta menggunakan kain Patola menyebabkan pengrajin batik keraton meniru pola ini. Tiruan pola tenun Patola menghasilkan batik dengan warna berbeda. Salah satu yang khas adalah batik Jelamprang yang dihasilkan dari kombinasi antara tiruan pola tenun dan Patola.

Saat ini, di India batik tersedia bukan hanya untuk selendang, baju atau kain saja. Akan tetapi sudah dalam bentuk lukisan, syal, mural dan barang-barang lainnya.

Jawa Hokaki di Jepang
Batik di Jepang telah ada sejak tahun 710 sampai dengan 794. Mereka kemudian berhasil mengakulturasi budaya pada saat menjajah Indonesia, meskipun hanya menjajah selama 3.5 tahun.

Kala itu, masyarakat Jepang tertarik dengan keindahan pola batik di atas kain, dan kemudian Jepang membuat kain batik Jawa Hokokai, yang berarti persilangan antara corak khas Indonesia dan bangsa Jepang.

Motif Jawa Hokaki menonjolkan warna kuning, motifnya dipadukan dengan budaya Jawa, sehingga menghasilkan motif detail yang sangat rumit. Dalam masa itu, batik tersebut tidak dikonsumsi untuk masyarakat Jepang, justru di hadiahkan untuk tantara Indonesia pada kala itu. Satu hal yang menarik adalah masyaarakat Jepang justru tidak mengenal motif batik tersebut.

Batik di Thailand
Kita dapat menemui batik di wilayah Pulau Koh Samui, yang merupakan salah satu wilayah produksi dan banyak diantaranya menggunakan batik untuk kehidupan sehari-hari.

Bold, motif tumbuhan atau hewan masih menjadi ciri khas batik Thailand, hal ini karena Gajah merupakan hewan yang dianggap istimewa menurut kepercayaan warga di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun