Mohon tunggu...
Fantasi
Fantasi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Mikro

" When we are born we cry that we are come to this great stage of fools. " - William Shakespeare -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"... Seperti orang-orang ngarang tulisan di Kompasiana"

30 November 2015   23:32 Diperbarui: 1 Desember 2015   00:04 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Heboh soal rekaman pencatutan nama Presiden Jokowi terkait perpanjangan kontrak pertambangan Freeport Indonesia oleh Setya Novanto sang ketua DPR RI ternyata berimbas juga ke Kompasiana. Bukan hanya pada banyaknya artikel yang ditulis oleh Kompasianer terkait kasus tersebut, tapi nama Kompasiana terbawa-bawa juga di pusaran keriuhan kasus tersebut.

Konon, di dalam rekaman percakapan  tersebut disebut-sebut oleh para calo bahwa Presiden Jokowi tak akan menghalangi perpanjangan kontrak Freeport. Kalau sampai Presiden Jokowi berani menghentikan, "jatuh dia", begitu kata si empunya suara.

Berita heboh ini ditampik oleh seorang staf khusus Menteri ESDM. Kabar yang beredar tersebut dianggap hanya karangan belaka, alias fiktif.

Nah, menariknya, berita yang cuma sekedar karangan itu dianalogikan dengan .... eng ing eng ... tulisan di Kompasiana.

"Bisa saja itu ngarang seperti orang-orang ngarang tulisan di Kompasiana," begitu ujar Said Didu, sang staf khusus, seperti dikutip oleh situs berita Tempo.

http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/30/078723551/beredar-rekaman-percakapan-calo-freeport-jokowi-terseret

Entah, apakah harus bangga sebagai Kompasianer karena ternyata Kompasiana sudah semakin terkenal, atau harus miris membaca komentar yang mengaitkan berita karang-karangan sebagai ciri Kompasiana.

Kasus Kompasianer Pakde Kartono yang tak juga jelas hingga saat ini apakah dia Gayus Tambunan atau bukan dan beberapa hari lalu tulisan kontroversial dari Kompasianer Adi Supriadi yang menuding korban teror Paris cuma boneka, tampaknya menggerus reputasi Kompasiana.

Mudah-mudahan Admin Kompasiana semakin tanggap terhadap citra media ini di mata publik dan menjaganya dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun