Kematian bukanlah antrian
Yang urutan giliran setiap orang dibagikan pada hari kelahiran
Maut memilih korbannya secara acak
Memanggil nama seseorang dan jantungnya berhenti berdetak
Maut adalah penipu jalang
Memberi harapan di bangsal ICU lalu sinyal kehidupan mendadak hilang
Maut adalah pencuri terkutuk
Pagi kau bercanda riang dengan kekasihmu sore maut mengambilnya di perempatan jalan
Maut menyeringai dari atas tahtanya
Segala upaya mempertahankan hidup berujung sia-sia
Akhirnya pasrah : mati adalah takdir manusia
Maut terbahak-bahak melihat kedunguan manusia
Dalam ketakutannya manusia memuliakan kematian
Menyebut kematian sebagai pintu menuju surga
Maut mencemooh: Omong kosong!
Jika kematian demikian indah, mengapa mereka selalu menghindariku ?
Mengapa mereka merayakan panjang umur dan berharap hidup lebih lama lagi ?
Maut
Hanya sedepa di depanmu, di depanku, di depan orang-orang yang kita kasihi
Setiap saat dia akan mendekap dan membawa pergi seseorang di antara kita
Dia akan menjemput siapa yang dia mau dari mana dia mau
Dari balik selimut, dari belakang kemudi, dari meja operasi, dari ruang rapat direksi
Jangan tanyakan kapan maut menghampirimu
Pencuri dan penipu tak pernah memberitahu kapan dia akan beraksi
(untuk FS dan ketiga anaknya yang mendadak ditinggal oleh istri dan ibunda terkasih)