Mohon tunggu...
Fannysha Septiani
Fannysha Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - very veri funny fanny

saat ini saya sedang menempuh pendidikan di ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Budaya Membaca

29 Januari 2022   19:29 Diperbarui: 29 Januari 2022   19:34 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fatkhan.web.id/wp-content/uploads/2017/08/Fatkhan.web_.id-pengertian-membaca.jpg 

Membaca merupakan kegiatan melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi teks dengan bersuara atau dalam hati, yang sering dilakukan oleh semua orang, mulai usia anak-anak sampai dewasa. Membaca tidak hanya dilakukan diwaktu senggang, bahkan disela-sela kegiatan pun banyak orang yang meluangkan waktunya hanya untuk sekedar membaca.

Namun, berdasarkan data dari The World's Most Literate Nations, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara dalam kemampuan literasi. Tentunya ini sangat memprihatikan apabila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura yang menempati posisi 35, Malaysia di posisi 53, serta Thailand di posisi 59.

Minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Menurut UNESCO (Badan dunia PBB yang membawahi bidang pendidikan dan kebudayaan) hanya 0,001 persen saja, artinya hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia yang rajin membaca.

Ditambah pada jaman sekarang dengan adanya smarthphone teknologi menjadi serba canggih dan minat baca jadi semakin berkurang. Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 60 juta penduduk yang memiliki smartphone dan Indonesia berada diperingkat 5 dunia terbanyak yang memiliki smartphone. Mereka jadi lebih fokus pada gadget masing-masing. Tidak dipungkiri dengan kemajuan teknologi semua informasi bisa langsung didapatkan secara instan dan cepat. Hanya tinggal memasukan beberapa kata di aplikasi, maka akan muncul berita yang dicari dan diinginkan.

https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/main-smartphone-autis_20160226_214628.jpg
https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/main-smartphone-autis_20160226_214628.jpg

Selain dari faktor teknologi ada dua faktor lain yang mempengaruhi minat baca, diantaranya adalah faktor lingkungan dan faktor motivasi. Sedari kecil, pelajaran pertama kita semua adalah membaca, namun seiring berkembangnya waktu minat kita dalam membaca malah semakin menurun. Kita merasa sangat malas hanya untuk sekedar membaca, melihat tulisan banyak saja kita sudah malas, apalagi jika disuruh membacanya. Untuk itu dibutuhkan lingkungan yang baik serta motivasi yang tinggi untuk membaca.

Faktor lingkungan merupakan salah satu hal yang akan mempengaruhi seseorang dalam kehidupannya, dengan lingkungan yang baik akan memberikan dorongan yang positif bagi kehidupannya. Sementara faktor motivasi merupakan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk stimulan bagi seseorang agar gemar membaca. Semakin faham manfaat dari membaca, maka akan makin disadari betapa pentingnya membaca, serta akan semakin tertarik pula untuk membaca.

Ada pepatah mengatakan membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca, apapun jenis bacaannya entah buku, novel, berita atau apa pun akan menambah manfaat dalam diri seseorang. Membaca juga membuat kita bisa mengerti apa yang selama ini tak bisa dipahami.

Semakin pintar masyarakat dengan membaca, kelak akan menjadi tangguh pula kedaulatan negara Indonesia di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun