Mohon tunggu...
Fanny F. Putri
Fanny F. Putri Mohon Tunggu... Administrasi - stay at home mom, writer, translator

a lifelong learner in the school of life

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Memupuk Cinta Lewat Traveling

30 April 2021   13:25 Diperbarui: 30 April 2021   13:41 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Paralayang Watugupit, Parangtritis - dok. pribadi

Pasangan yang sudah menikah cukup lama biasanya mulai dihantui satu rasa. Ya, rasa jenuh. 

Rutinitas harian, stres pekerjaan, urusan anak dan keluarga. Hal-hal ini menyita seluruh perhatian. Menyedot konsentrasi. Sampai-sampai kita kehilangan jati diri. Ya jati diri kita, ya pasangan kita. Di rumah kita adalah ayah atau ibu. Punya tanggung jawab atas anak-anak. Kita 'diharuskan' berperilaku sebagai orang tua yang jadi panutan. Di rumah kita juga adalah istri atau suami. Lagi-lagi, 'dipaksa' menjalankan peran sebagai suami dan istri yang baik. Kita, orang dewasa, mesti waras, logis, sabar, mandiri, bisa mendidik anak, bisa ini, bisa itu. Fiuuhhh...

Padahal, kita ini manusia. Kadang kita error. Kita masih suka emosional, sumbu pendek, pingin nangis dan ngambek juga kayak anak-anak, hehe... Kalau sudah begini, ingin rasanya kembali ke masa kejayaan. Masa-masa single. Masa-masa hidup tanpa beban. Masa-masa hidup hanya untuk diri sendiri. Aku ya gimana aku. Mau ngapain aja gak perlu mikir, nanti anakku gimana ya? nanti istriku marah gak nih? nanti suamiku suka gak? Aku, pribadi yang bebas dan merdeka. Gak punya tuntutan dari lingkungan sosial. Enak 'kan ngebayanginnya?

Oke, kita stop sampai di sini menggosok masa lalunya. Sebenarnya kalau ditanya ke lubuk hati yang paling dalam, apa iya kita mau balik lagi? Gak ada pasangan hidup, gak ada teman tidur, gak ada little creatures constantly asking us silly but smart questions? beneran bikin lebih bahagia? yakin?

Sejujurnya, kita ini cuma lagi lelah hayati bang. Jenuh. Burnout. You name it. Jadi, kita kudu piye? Kita butuh penyegaran. Kita perlu menemukan kembali diri kita. We need to stop being parents, being husband and wife, and back to being ourself. Eksplorasi lagi diri kita masing-masing, tapi dilakukan bareng-bareng. Things that you like, stuff that i hate. Dan yang paling penting, why we love each other in the first place?

Untuk mengatasi kejenuhan ini, kalau saya dan pasangan memilih jalan-jalan. Destinasinya sudah pasti ke Yogya, kota yang selalu punya tempat istimewa di hati kami. Terima kasih kepada orang tua kami yang bersedia dititipin anak, kami bisa road trip 3 hari 2 malam berduaan. Bayangkan! Berduaan! Love banget kan, haha... 

Kami susun itinerary-nya dengan hal-hal yang kami senangi. Buat yang mau nyontek, boleh nih cekidot.

Saya suka berpetualang. Jadi kami cari penginapan yang beda, gak hotel biasa. Awalnya mau coba glamping (glamorous camping). Tapi gak jadi karena kepincut sebuah resort dengan view menawan di daerah perbukitan dekat Pantai Parangtritis, namanya Edge Resort. Tempatnya nyaman, asri, indah, namun cukup menantang karena posisinya terpencil di tengah hutan.

Selanjutnya, suami suka belanja. So, destinasi selanjutnya sudah pasti shopping. Langganan kami: Karita (dekat UGM), puter-puter Malioboro, dan toko buku diskon TogaMas. Kulinerannya gimana? Kita nyobain Tempo Gelato, Restoran Koki Joni, sama bakpia Mino Istu. Terus, ngapain lagi? Spontan saja, kami putuskan untuk ke Semarang. Hitung-hitung memperpendek jarak perjalanan pulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun