Menjelang Pemilu, kampanye #2019GantiPresiden yang diangkat oleh pihak oposisi semakin masif. Parahnya, mereka berani menggunakan segala cara untuk menyudutkan pihak yang dianggap lawannya.
Seperti beberapa waktu lalu, muncul tulisan yang mendungu-dungukan umat Islam. Tulisan (yang diklaim) milik dr. Inne Irawati itu menyebar di berbagai platform media sosial.
Dalam tulisan tersebut, dr. Inne Irawati mengambil sudut pandang bahwa selama ini muslim selalu kalah karena tidak mau bersatu. Padahal kalau bisa bersatu, menjatuhkan Presiden petahana bukan perkara sulit. Itu sangat gampang.
Menurut Inne, kesalahan di atas karena umat Islam itu sangat dungu. Karenanya mereka harus mencontoh kesuksesan di Pilkada Jakarta yang berhasil memenangkan Gubernur Muslim beberapa waktu lalu.
Bila dilihat dengan seksama terdapat keganjilan dari tulisan itu. Pihak yang diklaim menulis artikel itu justru tidak pernah merasa mempublikasikan artikel itu.
Diduga kuat, artikel tersebut merupakan pekerjaan 'ghost writer' yang mencatut nama dr. Inne Irawati. Untuk itu sebaiknya, dr. Inne segera melaporkan ke pihak yang berwajib atas penyatutan namanya dalam artikel itu.
Kita sebagai warga negara Indonesia jangan mudah terprovokasi oleh tulisan seperti di atas. Karena tidak akan merugikan siapa-siapa kecuali diri kita sendiri.
Tulisan yang provokatif itu bertendensi untuk mengadu domba sesama anak bangsa dengan sentimen agama. Hal itu ditujukan untuk kepentingan politik pihak tertentu, terutama pihak oposisi.
Cara berpolitik seperti itu sungguh tidak berkualitas dan merendahkan martabat bangsa Indonesia.
