Mohon tunggu...
Fanny Citra
Fanny Citra Mohon Tunggu... Pelajar -

Hard words breaks no bones

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DKV UPH Gelar TalkShow dan Film Screening “IDIOM - Form of Expression”

16 September 2015   13:52 Diperbarui: 16 September 2015   14:09 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Senior Aktor, Henki Solaiman menjelaskan perbedaan proses pembuatan film di Indonesia pada tahun 70-an dengan saat ini di acara Talkshow dan film screening untuk memperkenalkan Sinematografi dan Animasi yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Selasa (15/9). Acara tersebut juga dihadiri oleh Animator Oscar Herry, Film Director Andy Laurens, Aktor Verdi Soleman dan 2D Character Designer Mutia Terian (kiri-kanan). (Investor Daily/Emral)

 Perkembangan film di dunia yang sangat pesat, seiring laju perkembangan teknologi, menuntut industri film bersaing dan menciptakan terobosan-terobosan baru guna memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan hadirnya berbagai karya film yang lahir dari industri perfilman, secara perlahan mampu menggiring tingkat kebutuhan konsumen akan film berkualitas. Di sisi lain, untuk menghasilkan karya yang berkualitas industri perfilman membutuhkan human resources yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan karya-karya terbaik.

Dalam menjawab tantangan tersebut, sejak tahun 2013 Universitas Pelita Harapan, School of Design, Jurusan Desain Komunikasi Visual mengembangkan tiga peminatan atau konsentrasi yaitu Desain Grafis, Cinematography dan Animasi. Peminatan Cinematography secara akademis mempelajari berbagai bentuk komunikasi visual melalui media audio visual yang bergerak. Mulai dari bagaimana memproduksi sebuah iklan, music video, art film, maupun short film dengan berbagai genre. Sedangkan pada peminatan Animasi, mempelajari bagaimanamembuat sebuah karya animasi yang berkualitas termasuk diantaranya animation showreel, character design, 3d modeling dan sebagainya.

Melihat perkembangan tersebut, peminatan Cinematography dan Animasi, DKV UPH menggelar acara  “IDIOM - Form of Expression” yang bertujuan memperkenalkan cinematography dan animasi UPH kepada para mahasiswa baru, orang tua mahasiswa serta kalangan industri perfilman. Melalui acara ini diharapkan dapat membentuk sinergi yang saling menguntungkan bagi dunia akademis dan industri. Untuk mencapai tujuan tersebut UPH mendapatkan dukungan penuh dari Cinemaxx – Maxxbox Lippo Village dalam hal penyediaan tempat movie screening serta free tiket untuk penonton.

 

Aktor Verdi Soleman memberi keterang pers mengenai pentingnya pendidikan sinematografi dan Animasi yang terbaik bagi peminat sinema dan animasi saat acara UPH Film Screening di Maxxbox Lippo Village, Karawaci, Selasa (15/9). Turut hadir sebagai pembicara ddi acara tersebut yaitu Animator Oscar Herry, Film Director Andy Laurens,Senior Aktor, Henki Solaiman, dan 2D Character Designer Mutia Terian (kiri-kanan). (Investor Daily/Emral)

Rangkaian acara “IDIOM – Form of Expression” yang diadakan selama dua hari, 14-15 September 2015 pukul 16.00-21.00 ini adalah Movie Screening, yaitu pemutaran film dan animasi karya mahasiswa Cinematography dan Animasi Jurusan Desain Komunikasi Visual, School of Design UPH, Academic Showcase, menampilkan karya dari School of Design, Jurusan Desain Interior, Desain Produk, Arsitektur dan Desain Komunikasi Visual, dan Talkshow bersama profesional film maker, Henky Solaiman (Senior Aktor, Produser dan Sutradara), Verdi Solaiman (Aktor), Yandy Laurens (Film Director), Oscar Herry (Animator) dan Mutia Terian (2D Character Designer), yang membagikan pengalamannya kepada mahasiswa DKV UPH dalam menggeluti industri perfilman dan animasi di Indonesia.

J. Baptisa Anton, Ketua Konsentrasi Cinematography DKV UPH mengatakan bahwa acara ini digelar tiap tahun, dan sebagai ajang publikasi kepada masyarakat tentang karya mahasiswa UPH. Anton melanjutkan, kali ini, pihaknya mengangkat tema Idiom, yang artinya merupakan bentuk ekspresi, menunjukkan bahwa mahasiswa dan penonton yang hadir bebas untuk mengartikan ekspresi dengan berbagai bentuk pendekatan dan cara pandang yang beragam. Dari tahun ke tahun, menurut Anton, kualitas mahasiswa UPH dalam menghasilkan karya juga makin membaik dan berkualitas. “Bahkan, bisa dibilang, karya mereka telah sesuai dengan selera pasar dan memenuhi permintaan industry,” ungkapnya.

 

 

Ketua Program Cinematography, DKV UPH J. Babtista Anton memberikan plakat penghargaan kepada Aktor Verdi Soleman bersama Senior Aktor, Henki Solaiman, Animator Oscar Herry, Film Director Andy Laurens, dan 2D Character Designer Mutia Terian. (Investor Daily/Emral)

Menurut Anton, makin membaiknya kualitas karya mahasiswa Cinematography DKV UPH dapat dibuktikan dengan berhasilnya beberapa karya mahasiswa mendapatkan penghargaan dalam beberapa lomba untuk karya dokumenter “Care for Disability”. Selain itu adanya kepercayaan dari industri bidang musik untuk menggarap beberapa music video untuk dijadikan sebagai Official Music Video, yang diantaranya adalah “Jamaica Cafe”, “Serious Rock Band”, “Bayu Risa”, “Gribs”, “Iam Maulana”, “Komedi Musik”. “Terakhir, dua mahasiswa kami pun lolos dalam ajang festival film Balinale International Festival yang akan berlangsung pada 28-30 September mendatang. Kekuatan dari karya mahasiswa kami terletak pada gambarnya yang bagus dan itu ciri khas kami,” tambahnya.

Pada UPH Film Screening yang diadakan di studio 4 Cinemax Maxx Box Lippo Village ini merupakan terobosan baru, dimana karya mahasiswa dapat ditayangkan di layar lebar dan diharapkan ke depan kerjasama dapat lebih ditingkatkan. Ada sebanyak  40 film karya mahasiswa yang ditayangkan selama 2 hari, berupa model animasi, music video, film pendek dan public service announcement (PSA). Minat penonton sangat tinggi terlihat dari terisinya hampir seluruh kursi dan para penonton tidak hanya datang dari kalangan fakultas, mahasiwa dan keluargnya saja, tapi juga masyarakat umum.(fc)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun