Mohon tunggu...
Fanjar Arif Wijaksono
Fanjar Arif Wijaksono Mohon Tunggu... Nelayan - Let's learn together!

Sharing as many knowledge as possible.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sistem Work From Home Belum Tepat untuk PNS

6 Februari 2020   14:15 Diperbarui: 6 Februari 2020   14:18 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setiap Organisasi atau Perangkat pemerintah tentu memiliki ruang kerja masing-masing yang tersebar di beberapa kabupaten/kota. Ruang kerja sendiri, yang kemudian biasa kita sebut sebagai kantor, memiliki beberapa fungsi, untuk menyelesaikan roda pemerintahan, seperti urusan administrasi, manajemen, dan operasional. Sehingga, wajar bila dikatakan bahwa ruang kerja adalah jantung sebuah organisasi pemerintah. Sayangnya, pemerintah sendiri tidak menaruh banyak perhatian terhadap keberlangsungan ruang kerja pemerintah, terutama dari segi layout atau desain. Padahal, Layout atau desain ruang kerja sebenarnya dapat memengaruhi kinerja pekerja (Abbottabad, 2009).

Pemerintah baru saja mengeluarkan wacana baru terkait sistem kerja para Aparatur Sipil Negara yang diklaim dapat meningkatkan semangat kerja para pegawai. Peraturan ini rencananya akan dilaksanakan pada awal 2020 di salah satu Lembaga pemerintahan, yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Wacana ini diklaim sebagai uji coba sebelum akhirnya dilaksanakan di kota lain jika berhasil.

Memang sebenarnya model kerja remote working sedang populer diterapkan di beberapa perusahaan swasta. Namun, jika melihat dari segi kesiapan para pegawai, banyak pegawai yang belum produktif jika bekerja di kantor karena beberapa hal, seperti tidak ada nya target yang jelas (Suryanto, 2012). Maka, bagaimana jika harus bekerja dari rumah yang pengawasan secara langsungnya sangat minim? Memang, dari segi finansial cukup menguntungkan karena mengurangi operational cost dan juga mengurangi dampak global warming karena kurangnya penggunaan kendaraan mobil atau motor (Bloom et al., 2015).

Melihat banyaknya risiko-risiko yang berpotensi merugikan instansi pemerintah, sebenarnya ada satu alternatif bagi Lembaga pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pegawai tanpa harus membuat sistem baru yang bertajuk working from home (WFH), yaitu dengan mengubah layout ruang kerja. Hal ini berkaitan erat dengan lingkungan kerja yang juga merupakan pertimbangan utama bagi pekerja untuk menentukan apakah merasakan kenyamanan ketika bekerja di suatu ruang kerja tersebut. Ini dibuktikan dengan fakta bahwa 79% kalangan profesional merasa kualitas lingkungan kerja sangat penting dalam menentukan kepuasan kerjanya (Gensler, 2005). Faktanya, dalam berbagai riset yang dilakukan oleh Gensler (2005), ia menyimpulkan bahwa lingkungan kerja yang lebih baik dapat meningkatkan produktivitas kerja sebesar 19%.

Melihat fakta ini, sudah sepatutnya kantor-kantor atau ruang kerja yang di lingkungan Pemerintah sudah seharusnya menggunakan layout yang membuat para PNS bekerja lebih produktif. Walaupun sejatinya mendesain layout ruang kerja untuk mencapai produktivitas kerja yang diinginkan merupakan hal yang sulit, ketika disaat yang bersamaan perlu juga memerhatikan aspek keamanan dan kepuasan para pekerja (Gonzlez-Cruz & Gmez-Senent Martnez, 2011). Tetapi sebagai acuan awal, tentu bisa dilakukan benchmark terhadap kantor-kantor yang sudah memiliki office layout yang relative dapat meningkatkan produktivitas kerja. Kantor-kantor perusahaan swasta (Telkomsel, Google, XL, dll.) sampai dengan startup (Gojek, Grab, Shopee, Tokopedia, Bukalapak) yang memiliki konsep kantor bertema open office, colorful, serta memiliki fasilitas-fasilitas penunjang lainnya bagi para pekerja (seperti gym, coffee corner, dll.).

Terlepas dari aspek office layout merupakan hal yang krusial dalam aspek produktivitas kerja, sebenarnya memang yang paling pertama harus dilakukan kajian awal tentang level produktivitas kerja seperti apa yang dicapai. Pada dasarnya, produktivitas kerja tidak harus tentang layout. Tetapi, jika kita mengerucut pada konsep sistem kerja, sistem work from home masih belum dapat dilakukan mengingat PNS kita yang belum memiliki mentalitas kerja seperti halnya karyawan swasta yang target oriented, yang ketika seorang karyawan tidak dapat memenuhi target, maka karyawan tersebut akan dipecat. Sehingga kemudian, hal yang harus dibenahi juga bagaimana membangun mentalitas kerja para PNS yang target oriented, walaupun jaminan untuk menjadi pegawai tetap sudah ada di tangan.

Sumber

Abbottabad, O. (2009). Impact of office design on employees' productivity: A case study of banking organizations of Abbottabad, Pakistan. Journal of Public Affairs, Administration and Management.

Bloom, N., Liang, J., Roberts, J., & Ying, Z. J. (2015). Does working from home work? Evidence from a chinese experiment. Quarterly Journal of Economics. https://doi.org/10.1093/qje/qju032

Gensler. (2005). These four walls: the real British office,. Gensler.

Gonzlez-Cruz, M. C., & Gmez-Senent Martnez, E. (2011). An entropy-based algorithm to solve the facility layout design problem. Robotics and Computer-Integrated Manufacturing. https://doi.org/10.1016/j.rcim.2010.06.015

Suryanto. (2012). Kompetensi Dan Kinerja ( Produktivitas ) Pegawai Negeri Sipil the Competence and Performance ( Productivity ) of Civil. 6(2).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun