Seni mural merupakan salah satu seni gambar yang menggunakan tembok sebagai medianya. Seni mural merupakan media komunikasi antara seniman dan khalayak umum, menjadi alternatif untuk penyampain nilai-nilai estetis dan etis. Mural menjadi sentral peranannya ketika berada pada ruang publik, karena ruang publik menjadi salah satu sentral interaksi sosial bagi masyarakat khususnya perkotaan. Keberadaaan mural di ruang publik tentunya mempunyai fungsi sebagai media penyampaian aspirasi, sebagai fungsi estetik, ekonomi dan pendidikan. Gagasan seniman pada penciptaan mural yaitu agar lingkungan kota dapat dijaga dan dilestarikan bersama.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia dengan tema Desa Tanggap Budaya, kami berusaha untuk meningkatkan budaya rasa saling peduli dan kekeluargaan bagi warga ledeng. Sudah umum diketahui, bahwa ledeng merupakan Kawasan kos-kosan atau kontrakan yang tentu saja banyak pendatang dari berbagai daerah. Maka dari itu, kemistri antara warga ledeng itu sendiri maupun pendatang perlu terjalin. Karena, kita sebagai manusia adalah makhluk sosial dan pasti akan hidup berdampingan dan perlu saling tolong-menolong.
Desain mural kami, terinspirasi dari semboyan karang taruna ledeng yang berbunyi "Tihiji Ngahiji Sawargi" yang artinya "dari satu Bersatu satu saudara" pesan dari semboyan tersebut adalah mengajak untuk saling memiliki rasa kekeluargaan, dan mengingatkan bahwa warga ledeng adalah saudara. Dengan adanya tulisan tersebut ditengah-tengah desain mural kami, diharapkan warga ledeng ataupun orang pendatang yang dari berbagai daerah dapat merasakan bahwa mereka adalah satu keluarga, dan dapat meningkatkan kemistri dari warga ledeng itu sendiri.
Lokasi pembuatan mural, berada dipintu masuk gang terminal ledeng. Alasan kami memilih tempat tersebut dikarenakan dinding dipintu masuk tersebut kurang indah dilihat dikarenakan warga rutin membakar sampah didaerah tersebut yang mengakibatkan dinding menjadi hitam dan memberikan kesan yang kurang indah. Terlebih lagi, di pintu masuk gang tersebut terdapat bak sampah. Maka dari itu kami memilih lokasi tersebut, dengan tujuan agar memperindah pintu masuk gang terminal ledeng, dan diharapkan dapat memberikan semangat kepada warga ledeng ketika memasuki atau keluar dari gang tersebut.
Respon warga ketika kami melakukan pengecatan mural sangat antusias, kami diberi kursi yang cukup banyak untuk beristirahat, diberi meja untuk menyimpan alat-alat dan konsumi, kami juga diberikan lampu untuk kegiatan mural dimalam hari. Serta warga juga cukup banyak hadir ikut menyaksikan pembuatan mural ini dari anak kecil, remaja, hingga orang dewasa.
Kami harapkan, kegiatan kami membuat mural ini dapat berdampak baik bagi warga ledeng. Tentu saja semoga tujuan kami dapat tercapai yaitu mengingatkan kepada warga untuk meningkatkan budaya saling peduli, meningkatkan persaudaraan dan tolong menolong.
Sumber: Ghazali, M. (2015). Seni Mural Ruang Publik dalam Konteks Konservasi. Unnes Jurnal, 8