Mohon tunggu...
Fani AmandaDorik
Fani AmandaDorik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Andalas

Full time a learning

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak

15 Agustus 2022   15:28 Diperbarui: 15 Agustus 2022   15:52 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak. 

Komunikasi efektif pada dasarnya adalah adanya saling memahami apa yang dimaksud oleh si pemberi pesan (komunikator) dan yang menerima pesan (komunikan). Kajian komunikasi lisan sebagai bagian dari pembicaraan menitikberatkan pada pengucapan. Pada dasarnya apa yang dikomunikasikan dalam bentuk lisan harus tersampaikan pesannya secara tepat dan benar.

Untuk membangun komunikasi yang efektif dengan anak, anak perlu dirangsang untuk dapat saling bercakap-cakap satu dengan yang lainnya. dengan interaksi aktif antar anak, maka bahasa anak akan berkembang dengan cepat. 

Segala sesuatu yang dilakukan anak dapat diperkuat oleh orangtua dengan ucapan-ucapan yang menggali kemampuan berpikir anak lebih tinggi yang tentunya akan terucap melalui percakapanya dengan orangtua.  

Orangtua juga harus menjadi aktif dengan selalu menggali pertanyaan-pertanyaan terbuka kepada anak sehingga anak dapat selalu terbuka dan terbiasa berkomunikasi dengan orangtuanya.  

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun komunikasi yang efektif dengan anak

- Anak harus selalu berada di dalam lingkungan yang positif dan bebas dari tekanan.
- Anak harus selalu dibiasakan untuk ikut dalam pembicaraan.
- Pandang mata anak saat berbicara. Kontak tersebut mendorong anak untuk aktif berbicara, menunjukan sikap dan minat yang tulus pada anak.
- Menyampaikan pesan verbal diikuti dengan pesan non-verbal. Dalam bercakap-cakap dengan anak, orang dewasa perlu menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan ucapannya. Perlu diikuti gerakan, mimik muka, dan intonasi yang sesuai.
- Melibatkan anak dalam komunikasi, dengan menghargai setiap ide-idenya dan memberika respond yang baik terhadap bahasa anak.
- Berikan respon yang lebih banyak atas pertanyaan-pertanyaan anak
- Gunakan tata bahasa yang benar dan lembut saat berbicara.

Contoh kondisi ideal dalam keluarga kecil penulis, yang mana terdiri 3 orang bersaudara dan orang tua kandung, kekuasaan beserta implementasinya dalam komunikasi keluarga terlihat dari saat seorang ayah sebagai kepala keluarga mengambil keputusan penuh saat melakukan diskusi, 

namun orangtua (laki-laki) penulis sebelumnya bertanya kepada masing-masing anggota keluarga setelah itu melakukan musyawarah dan mufakat bagaimana keputusan terbaik nanti berdasarkan kepada hasil musyawarah dan mufakat bersama. 

Orangtua penulis memberikan kesempatan dan kebebasan berpendapat yang  sangat dibutuhkan oleh anak dalam proses pengambilan keputusan. Orangtua penulis juga membimbing anak untuk mampu mengambil keputusan yang tepat. Proses komunikasi yang terbuka, memberikan kesempatan dan kebebasan kepada anak untuk menyampaikan pilihan jurusan yang diinginkannya dan menjelaskan alasan pilihannya tersebut.  

Setiap anak memiliki alasan, yaitu ditentukan dengan minat anak terhadap  pilihan mata pelajaran yang ada di dalam masing-masing jurusan dan disesuaikan dengan kebutuhannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Orangtua mencoba untuk mendengarkan dan memahami alasan-alasan yang disampaikan anak tentang pilihan hidup yang akan dipilihnya, seperti saat penulis ingin berkuliah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun