Didalam perkuliahan, membaca buku adalah hal yang harus dilakukan semua mahasiswa. Dengan membaca buku pengetahuan akan bertambah dan wawasan akan semakin luas. Dari buku kita akan mengetahui hal-hal baru yang akan berguna ketika kita terjun ke masyarakat. Sebagai mahasiswa,khususnya mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, kita dituntut untuk selalu mengetahui informasi terbaru serta mampu memahaminya dengan baik. Oleh karena itu membaca buku akan menambah pengetahuan, memperkuat landasan berpikir, dan melatih berpikir kritis sehingga kita mampu untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi dalam dunia internasional. Berikut saya rekomendasikan empat buku yang cocok bagi mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional.
Pertama, buku Kebangkitan Kembali Great Power -- Politik Luar Negeri Rusia Era Presiden Vladimir Putin. Buku ini ditulis oleh Ali Muhammad, Mutia Hariati Hussin, dan Ahmad Sahide dan diterbitkan oleh MIHI UMY di Yogyakarta pada tahun 2019. Buku ini terdiri dari sembilan Bab yang akan menjelaskan mengenai dinamika politik luar negeri Rusia sekarang ini. Bangkitnya Rusia dari keterpuruan dilakukan dengan pembangunan ekonomi dan partisipasi di dunia internasional. Kembalinya Rusia dalam panggung politik internasional ditandai dengan sikap politik luar negerinya yang asertif pada Amerika Serikat, Uni Eropa, China, dan negara-negara Eropa Timur.
Kedua, buku Potret Demokrasi di Asia Tenggara Pasca Perang Dingin. Buku ini ditulis oleh Ali Maksum dan diterbitkan oleh The Phinisi Press Yogyakarta pada tahun 2018. Buku ini memiliki enam Bab yang menjelaskan tentang dinamika yang terjadi di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Bagaimana gejolak politik, agama, ras bisa mempengaruhi dinamika suatu negara dijabarkan dalam buku ini. Buku ini cocok dibaca bagi Mahasiswa yang ingin mengetahui seputar dinamika politik Asia Tenggara.
Ketiga, buku Ekonomi Politik Jepang di Asia Tenggara karya Faris Al-Fadhat yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI) pada tahun 2019. Dalam buku ini terdapat lima Bab yang menjelaskan tentang kebijakan politik -- ekonomi internasional Jepang terhadap negara-negara kawasan Asia Tenggara. Kebijakan luar negeri Jepang menjadi lebih mandiri setelah berakhirnya Perang Dingin di mana kita tahu bahwa politik dan ekonomi Jepang memiliki hubungan erat dengan Amerika Serikat. Pada buku ini juga dijabarkan mengenai aktor-aktor domestik yang melatarbelakangi hubungan Jepang dengan Asean.
Keempat, buku 100 Tahun Hubungan Internasional. Buku ini ditulis oleh beberapa penulis yaitu Ali Maksum, Mohamad Rosyidin, Indra Kusumawardhana, dan Tonny Dian Efendi yang diterbitkan oleh The Phinisi Press Yogyakarta pada tahun 2019. Dalam buku ini terdapat tujuh Bab yang membahas tentang perjalan Ilmu Hubungan Internasional dan apa yang melatarbelakanginya. Buku ini juga bercerita tentag isu-isu yang terjadi dalam dunia internasional. Buku ini cocok dibaca untuk mahasiswa yang ingin mengetahui apa saja yang terjadi dalam hubungan internasional
