Mohon tunggu...
Farhan Abdul Majiid
Farhan Abdul Majiid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumnus Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia | Alumnus SMA Pesantren Unggul Al Bayan | Penikmat Isu Ekonomi Politik Internasional, Lingkungan Hidup, dan Kajian Islam

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama FEATURED

Brexit, Mengapa Eropa Sulit Bersatu?

25 Juni 2016   15:08 Diperbarui: 14 Desember 2019   11:39 7483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.madeinmechelen.be

Cukup menarik melihat perkembangan di Eropa terkini. Inggris, melalui referendum, menyatakan keluar dari keanggotaan Uni Eropa, atau yang populer disebut sebagai Brexit. Keputusan Inggris ini megejutkan banyak pihak, terlihat dari jatuhnya beberapa saham di dunia, termasuk melemahnya mata uang Poundsterling yang mencapai titik terburuk dalam beberapa dekade. 

Kepergian Inggris ini juga menimbulkan ketidakpastian, seperti dalam masalah pengungsi Eropa dan juga terutama kerjasama perekonomian. Beberapa analis pun mengkhawatirkan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa dapat memberi efek domino berupa upaya referendum lain di negara-negara anggota.

Hal ini pun menimbulkan sebuah pertanyaan besar, mengapa Eropa sulit bersatu?

Bagaimana Uni Eropa terbentuk?

Melihat sejarah, persatuan Eropa di bawah UE seperti saat ini merupakan salah satu kesuksesan besar dalam upaya menyatukan Eropa. Pada abad-abad silam, Eropa dikenal sebagai benua yang sulit untuk bisa damai, dan sering terjadi perang antar bangsa.

Setelah keruntuhan Imperium Roma, belum ada satupun kerajaan yang benar-benar mampu mendominasi Eropa. 

Kondisi ini pun berlanjut ketika dimulainya era penjelajahan, yang eksplorasi ini harus dipisahkan oleh Paus, agar tidak ada yang bersinggungan. Meski kemudian pada abad ke-19 Eropa cukup mengalami kondisi yang damai sebagai dampak dari kemajuan industrialisasi dan kemakmuran atas kolonialisasi, di awal abad ke-20 guncangan pun kembali datang. 

Perang dunia pertama meluluhlantakkan peradaban Eropa, banyak wilayah kedaulatan negara pun kemudian berubah sebagai konsekuensi atas perang. Kondisi ini juga berlanjut saat perang dunia kedua, yang kembali menghancurkan benua biru ini. Setelah perang ini berakhir, barulah dimulai upaya penyatuan Eropa.

Upaya menyatukan negara-negara Eropa dimulai paska PD II berakhir. Pertama, untuk memulihkan perekonomian Eropa, Amerika pun mengulurkan bantuan yang dikenal dengan Marshall Plan.

Pada tahun 1950, dibentuklah sebuah badan yang disebut sebagai European Coal and Steel Community, yang merupakan perkumpulan negara-negara industri di Eropa yang di prakarsai oleh Prancis. Inggris pada saat itu tidak mengikutinya. 

Perlahan, kerjasama yang ingin dilaksanakan pun menjadi meluas dan tidak terbatas pada industri saja, melainkan ke dalam perekonomian yang lebih luas, bahkan ke bidang lainnya seperti politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun