Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cacar Monyet, Ditetapkan Pandemi Global Setelah Merebak di 75 Negara?

30 Juli 2022   05:59 Diperbarui: 5 Agustus 2022   06:43 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cacar monyet (pic: advocate.com)

Cacar monyet bukan hanya sebuah resiko yang harus diterima oleh penyuka sesama jenis sebab mereka yang tidak tergolong didalamnya pun juga bisa tertular akibat  berada dalam lingkaran orang terdekat, seperti keluarga, orangtua, sahabat, pembantu, atau pun anak-anak yang tinggal dalam satu atap

Filipina baru saja mengkonfirmasi pasien cacar monyet pertamanya. Negara tetangga kita sesama Asia itu mengumumkan hal tersebut setelah melakukan rangkaian tes RT-PCR pada seorang pria 31 tahun. Waduuuh?!? 

Meskipun di negara kita belum ditemukan kasus cacar monyet alias monkeypox, namun kewaspadaan tingkat tinggi tetap wajib dilakukan, sebab mobilitas dunia sedang meningkat pesat, yang tentu saja membuat penyebaran beragam virus juga masif.

Kelompok rentan cacar monyet

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)  menetapkan cacar monyet menjadi public health emergency international concern atau keadaan darurat kesehatan global pada Sabtu (23/7/2022) yang lalu. Hal itu dilakukan karena keadaan darurat telah menyebarnya virus ini di 70 negara, bahkan yang terbaru kabarnya telah merebak pada 75 negara di dunia, termasuk Asia.

Wabah global yang berawal dari sebuah spa kaum gay di Inggris, yang mengadakan party terselubung, yang bisa ditebak adanya pesta seksual di sana. kemudian menyebar ke seluruh negara Eropa, Spanyol, Amerika Serikat, dan yang terbaru di Filipina.

Cara penularan cacar monyet sangat cepat dan masif, mulai kontak fisik, percikan air liur, ataupun lendir. Dan penyebaran virus makin meluas karena berputar dalam lingkaran komunitas.

Aktivitas seksual kaum gay bukan tanpa resiko, sebab hubungan lewat anal sangat beresiko tinggi. Bila terjadi perlukaan, maka luka tersebut sangat lambat proses penyembuhannya, sehingga tak jarang menimbulkan koreng, bernanah dan luka lainnya. Karena itulah resiko penyakit HIV/AIDS selalu mengintai, hingga yang terbaru adalah cacar monyet.

HIV/AIDS belum usai, namun tak terendus lagi akibat tertutup oleh kasus pandemi Covid-19. Kini Covid-19 belum mereda, muncul lagi wabah terbaru yakni monkeypox alias cacar monyet. Penularannya sangat cepat sebab dibawa oleh virus, tak beda jauh dengan virus influenza yang mudah menular. Namun resiko monkeypox lebih besar, meskipun bisa disembuhkan, namun bekas luka yang ditinggalkan cukup mengerikan.

Penularan awal cacar monyet yang terjadi di sebuah spa, kemungkinan besar adalah akibat air yang dipakai berendam bersama-sama terkontaminasi virus menularkan pada mereka yang sehat. Sebab setelah selesai acara party, pastinya para peserta dengan mobilitas tinggi akan berkelana lagi ke tempat-tempat lainnya, yang sudah bisa ditebak makin memperluas penularan, hingga ke seluruh penjuru dunia. 

Menurut Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagaimana dikutip dari kontan.co.id (20/6/2022) menyebutkan 99% penderita cacar monyet adalah pria <65 tahun & usia rata-rata 37.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun