Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cacar Monyet, Sinyal Peringatan Tuhan atau Hukum Alam Biasa?

25 Mei 2022   07:47 Diperbarui: 25 Mei 2022   08:01 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cacar monyet alias monkeypox (pic: wionews.com)

Otoritas Inggris mengaitkan wabah cacar monyet dengan komunitas LGBTQ sebab awal mula penularannya dari sauna homoseksual dengan banyak pasien meninggalkan bekas luka mengerikan di berbagai tempat sensitif seperti selangkangan, alat kelamin dan lubang anus

Setelah dunia sempat dicekam pandemi covid-19 yang kini telah berangsur beralih menjadi endemi, ternyata berlanjut dengan mewabahnya hepatitis misterius di Inggris. Dan kini, yang terbaru adalah mewabahnya cacar monyet atau sering disebut monkeypox.

Akibat meningkatnya kasus cacar monyet, sampai membuat Badan Keamanan Kesehatan Inggris kalang-kabut memperingatkan pria gay dan biseksual untuk waspada terhadap cacar monyet, sebab sebagian besar pasien yang terinfeksi adalah laki-laki dalam komunitas gay.

Cacar monyet, gejala, dan resikonya

Cacar monyet, sesuai dengan namanya merupakan penyakit zoonosis yang berasal dari monyet. Penyebabnya adalah virus monkeypox, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Penyakit yang umumnya terjadi di Afrika Tengah dan Barat, namun tanpa diduga dan tanpa dinyana, tiba-tiba muncul di Inggris, dan kemudian mewabah di berbagai belahan negara.

Gejala cacar monyet berupa demam, ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening, dapat menyebabkan berbagai komplikasi medis. Memang gejala tersebut tidak berbeda jauh dengan cacar biasa pada umumnya, tetapi berita terbaru menyebut cacar jenis ini menimbulkan bekas-bekas mengerikan di alat kelamin dan sekitar anus. 

Kini dalam perkembangan kasus terakhir, hanya dalam hitungan hari cacar monyet secara masif berlipat ganda menyebar ke Inggris, Eropa, Australia, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Jerman, Prancis, Portugal, dan Swedia. 

Cacar monyet yang disebut dapat menular melalui kontak antar kulit, cairan lendir, feses, dan pertukaran alat makan dan minum, jelas menunjukkan bahwa penularan sangat cepat terjadi, bahkan bagi mereka yang kondisi awalnya sehat-sehat saja. Bahkan hanya dengan kontak fisik selain aktivitas intim, yaitu bersentuhan, terpapar percikan liur, atau menyentuh objek yang terkontaminas, sudah dapat menularkan penyakit tersebut.

Awal mula wabah cacar monyet terbaru

Asal muasal terjadinya cacar monyet yang ditemukan di Inggris, adalah bermula dari sekelompok pria muda yang suka berkumpul di sebuah sauna. Setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan kesehatan, ternyata para pria tersebut adalah kaum gay yang menjadikan sauna sebagai kedok tempat  berkumpul, sebab ternyata mereka bukan hanya melakukan sauna, namun melakukan hal yang lebih dari itu.

Bahkan, seorang dokter dari klinik HIV dan penyakit menular seksual khusus gay di Montreal, Rjean Thomas, menyebutkan banyak pasien dengan gejala yang berhubungan dengan monkeypox, seperti lesi pada alat kelamin dan anus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun