Insikt Group mendeteksi server pengendali perintah kelompok hacker asal China berkomunikasi dengan beberapa host jaringan internal milik pemerintah Indonesia
Sebagai raksasa ekonomi, China telah hampir menyamai negara adidaya Amerika Serikat. Sehingga dibalik gerahnya warga negara Indonesia terhadap berbondong-bondongnya tenaga kerja asing (TKA) China memasuki Indonesia saat PPKM lalu, tetap tak bisa mengalahkan pujian dari salah satu menteri presiden Jokowi bahwa negara tirai bambu itu luar biasa.
Setelah terperangah dengan kedigdayaan China di bidang ekonomi, kini kita kembali terperangah oleh peretasan dunia maya yang dilakukan para hacker dari negara tersebut. Seperti yang baru-baru ini terjadi, peristiwa pembobolan situs-situs pemerintah, diklaim ada keterlibatan peretas negara kungfu panda.
Diretas sejak Maret 2021
Peristiwa peretasan ditemukan pertama kali oleh para peneliti keamanan internet milik media internasional TheRecord, Insikt Group pada bulan April lalu, dan setelah ditelusuri ternyata telah berlangsung sejak Maret 2021.Â
Berdasarkan laporan tersebut, peneliti mendeteksi bahwa aksi pembobolan tersebut ada hubungannya dengan Mustang Panda, kelompok hacker asal China
Bobolnya jaringan internal milik sepuluh Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) menunjukkan bahwa sistem keamanan siber negara kita masih mudah diterobos dan diakses secara ilegal, yang tentu saja sangat membahayakan keamanan nasional.
Apa yang akan terjadi jika seluruh data penting dikuasai para hacker negara tersebut? Saya tak bisa membayangkan dan kadang bertanya sendiri, benarkah mereka super canggih sehingga dengan mudah membobol sistem keamanan lembaga negara sekaliber BIN, hacker China yang memang super canggih, ataukah kondisi keamanan siber negara kita sedang kedodoran? Sebab jika lembaga sekaliber BIN yang super detektif saja bisa dengan mudah diretas, lalu bagaimana dengan lembaga-lembaga lainnya?
Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan, sebab kampanye dan klaim Pemerintah  terkait adaptasi era teknologi 4.0.tidak dibarengi dengan persiapan infrastruktur keamanan siber yang dipersiapkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Namun hal tersebut dibantah oleh BIN melalui Deputi VII BIN, Wawan Harpuwanto sebagaimana dikutip dari  kompas.com (14/9/2021, menyatakan server BIN saat ini dalam kondisi aman terkendali sebab pihaknya selalu mengecek sistem secara berkala agar server BIN tetap berfungsi dengan baik.
Malware PlugX