Mohon tunggu...
Farid Mamonto
Farid Mamonto Mohon Tunggu... Freelancer - Nganggur aja

Senang bercanda, sesekali meNUlis suka-suka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Hitam

12 Maret 2022   22:17 Diperbarui: 12 Maret 2022   22:24 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Si hitam

Hitam itu merayuku
Tebal keningnya
Anggun pembawaannya
Pun luas wawasannya

Hitam itu memaksaku
Memaksa untuk berlari kepadanya
Memaksa untuk melupakan segala

Si hitam itu ambisius
Dia begitu ingin menaklukan semua
Terterima di mimbar-mimbar kampus
Jaya di organisasi
Superior di hadapan teman-temannya

Si hitam itu aneh
Tingkahnya seringkali membuatku jatuh sangat dalam, penuh cinta.
Tapi setelahnya, dia mengubah itu semua.
Menjadi derai sajak-sajak patah.

Si hitam itu pujaan semua
Seksi pikirannya
Lantang suaranya
Kosa kata favoritnya adalah melawan
Baginya melawan kemalasan adalah perjuangan sepanjang hayat

Perjuangan melawan tiran adalah perlawanan menuntut keadilan

Si hitam itu, tidak pernah ada.
Dia adalah bayang-bayang
Adalah inginku
Adalah mustahil pada setiap puan dihadapku

Si hitam
Betapa aku rindu.

Manado, November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun