Mohon tunggu...
Farid Mamonto
Farid Mamonto Mohon Tunggu... Freelancer - Nganggur aja

Senang bercanda, sesekali meNUlis suka-suka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Keterasingan

9 November 2021   13:20 Diperbarui: 9 November 2021   14:00 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pahitnya berjarak, sengaja dirusak untuk mementingkan kantong pejabat.

Mencoba bertahan
Dipukul
Dipaksa
Digusur

Catatan kaki itu mempertegas, rakyat itu bisa kita pindah. Bisa kita atur.

Nelayan ke gunung
Dasar bodoh!
Serakah!

Bagaimana nelayan harus hidup di dataran tinggi, pak?

Manado, 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun