Mohon tunggu...
Fakhrur Rozy
Fakhrur Rozy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rozy pake y

Perbaiki niat terlebih dahulu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Kolaborasi Stratifikasi Sosial dengan Lembaga Pendidikan Islam dalam Masyarakat

4 Desember 2021   21:12 Diperbarui: 4 Desember 2021   21:17 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai pendidikan agama islam pastinya tidak akan terlepas dari kelompok-kelompok dalam masyarakat atau yang biasa dikenal dengan strata sosial. Strata sosial yang dimaksudkan disini merupakan penggolongan kelompok secara vertikal bersamaan dengan tugas dan fungsi serta komponen-komponen pendidikan pada umumnya, seperti tenaga pendidik, pendidik, peserta didik dan yang lainnya. Pembedaan atau pengelompokan tersebut dengan tujuan mengajarkan pada para siswa disekolah untuk menghormati dan menghargai para pendidik sebagai guru mereka karena posisi seorang murid berada dibawah guru mereka. Begitupula antara strata sosial sekolah TK dengan sekolah SMA maka lebih tinggi sekolah SMA.

Dalam hal ini pendidikan mempunyai peranan yg sangat penting dalam proses menentukan stratifikasi sosial dilingkungan masyarakat. Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki setiap individu, bisa menjadi perbandingan yang dapat membedakan dengan masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan. Untuk mendapatkan Ilmu pengetahuan yang cukup masyarakat sangat membutuhkan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan masyarakat merupakan hal yang sangat berpengaruh atau besar pengaruhnya kepada tata kehidupan individu. Sebagai manusia haruslah pandai-pandai dalam memilih lingkungan dalam masyarakat, karena lingkungan yang baik akan berdampak baik, begitu pula sebaliknya.

Hal ini juga dapat ditemukan dan sering diajarkan dalam Pendidikan Islam. Dalam pendidikan islam diajaran mengenenai tata cara berprilaku dan memperlakukan orang dengan adab yang baik. Sebagai ciri khasnya selalu berpedoman terhadap syari'at para pemuka agama maupun kisah-kisah pengamalan sifat terpuji sahabat Nabi Muhammad SAW. Pendidikan Islam tidak hanya diajarkan di rumah atau di masjid, tetapi juga diajarkan di sekolah-sekolah sebagai lembaga formal pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Dari pengertian tersebut dapat difahami, pendidikan juga berperan dalam proses interaksi sosial dalam masyarakat. Sehingga perlu kolaborasi yang seimbang antara dunia pendidikan dan interaksi sosial masyarakat.

Dalam pemahaman sosial sebagian besar masyarakat menyakini bahwa,  siapa saja yang memiliki sesuatu atau kelebihan khusus dapat dihargai serta dibanggakan dari jumlah yang lebih dari lainnya, maka seseorang tersebut dianggap mempunyai nilai status yang lebih tinggi juga dalam masyarakat. Sebaliknya bagi mereka yang hanya memiliki kuantitas atau banyaknya sesuatu yang dibanggakan lebih sedikit, maka akan dianggap mempunyai status dalam masyarakat yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki kuantitas tinggi. Bagi seseorang yang memiliki status baik rendah maupun tinggi, keduanya memiliki sifat kumulatif, artinya bagi mereka yang memiliki status ekonomi tinggi biasanya relatif mudah untuk menduduki status lain seperti status sosial, politik, atau kehormatan tertentu dalam masyarakat. Demikian pula orang yang berstatus rendah, atau mereka yang tidak dapat dibanggakan, umumnya lebih sulit untuk naik status, atau bahkan dapat dikatakan bahwa orang miskin lebih cenderung menjadi miskin. Bentuk-bentuk kongkrit stratifikasi sosial dalam masyarakat pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu kelas ekonomi, kelas politik, dan sistem nilai yang diterapkan dan dikembangkan dalam masyarakat tertentu. Seperti contohnya ukuran kekayaan, orang yang lebih kaya dianggap memiliki kelas atau strata sosial yang lebih tinggi dibanding dengan yang menengah ke bawah. Kekayaan dapat dilihat dari bentuk bangunan, kendaraan, gaya hidup, dan sebagainya. Selain itu dapat dilhat juga dari Ukuran kekuasaan dan wewenang, Kekuasaan atau wewenang ini dalam artian orang yang memilikinya memiliki strata sosial yang dianggap lebih tinggi, Ukuran kehormatan seseorang yang dianggap berjasa besar dalam kehidupannya, atau orang yang disegani itulah yang memiliki strata lebih tinggi. Selain ketiga ukuran tadi pendidikan seseorang juga dapat menjadikan seseorang memiliki kedudukan yang tinggi dalam kelompok masyarakat. Masyarakat akan menganggap orang berpendidikan tinggi adalah orang yang bermoral serta bijak dalam berperilaku maupun mengambil keputusan. Terlebih jika seseorang itu memiliki ilmu agama yang baik pastinya akan banyak orang yang akan menyegani dan juga menempatkannya di tempat yang dianggap tinggi dalam status sosial masyarakat.

Berdasarkan segala penjelasan yang ada diatas dapat diambil kesimpulah bahwa, harus ada keseimbangan antara pendidikan agama dan juga stratifikasi sosial dalam masyarakat. Stratifikasi sosial tidak sepenuhnya bersifat negatif sebagaimana pembedaan tingkatan antara guru dengan murid di sekolah. Adanya stratifikasi sosial seharusnya membuat kita menjadi termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik agaru nantinya bisa dihargai dan dihormati orang lain. Begitupula untuk menumbuhkan rasa ingin belajar lebih dalam tentang ilmu agama sebagai cara untuk menjadi insan berilmu agar dapat menuntun orang di sekitar kita menuju jalan yang lebih baik sesuai dengan apa yang ada dalam pendidikan islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun