Masa-masa pendekatan (PDKT) dengan seorang crush atau orang yang dicintai kerap menjadi fase yang cukup membahagiakan. Bagaimana tidak, karena umumnya kebanyakan orang yang sedang PDKT kerap terbawa suasana dan tak jarang juga menaruh harapan yang tinggi pada seseorang yang mereka cintai.
Walau begitu, jika kamu sudah terlanjur mencintai seseorang dan memiliki plan untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius, kamu tetap harus memerhatikan banyak hal pada fase PDKT ini.
Jangan sampai kamu nantinya terjebak dalam toxic relationship karena tidak melihat indikasi adanya red flag pada saat sedang dalam masa PDKT. Apa itu red flag? Seberapa pengaruhnya pada suatu hubungan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Red Flag
Secara bahasa, dikutip dari Collins Dictionary, red flag diartikan sebagai sebuah bendera yang berwarna merah dan digunakan untuk mengindikasikan adanya bahaya atau peringatan yang mengharuskan kita untuk berhenti. Misalnya, dalam suatu pertandingan olahraga, ketika bendera merah dikibarkan maka mengindikasikan bahwa pertandingan harus dihentikan.
Sedangkan menurut istilah, dilansir dari Insider, red flag dalam suatu relationship merupakan tanda-tanda yang memberi peringatan bahwa mungkin akan ada pola atau perilaku yang tidak sehat antara kamu dan seseorang yang kamu cintai sehingga kamu mau tidak mau perlu berhenti melangkah.
Sama halnya dengan berjalannya suatu pertandingan, apabila sudah diberi sinyal atau tanda red flag, maka mau tidak mau kita harus menghentikan perjalanan kita dalam sebuah hubungan.
Dampak Buruk Red Flag terhadap suatu HubunganÂ
Red flag memberi sinyal bahwa akan ada hal-hal yang membuat hubungan mengarah pada hubungan yang tidak sehat. Misalnya, yaitu pada hubungan yang berbahaya secara emosional.
Apabila hubungan atau upaya PDKT tersebut dilanjut, maka bukan tidak mungkin nantinya akan terus-menerus memengaruhi pikiran dan mental di antara kedua belah pihak atau bahkan keduanya. Contohnya, dapat menimbulkan rasa cemas, trust issue dan khawatir hingga menyebabkan depresi secara terus-menerus.
