Mohon tunggu...
M. Fakhri S
M. Fakhri S Mohon Tunggu... Lainnya - Lilin kecil ditengah lorong kegelapan.

a student at Muhammadiyah University of Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semaoen, Pendiri PKI yang Hidup Tenang di Masa Senjanya

5 Oktober 2020   15:10 Diperbarui: 5 Oktober 2020   21:18 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kembali ke Indonesia 

Di Indonesia, ia mendapatkan amanah dari Presiden Soekarno dengan menjabat wakil ketua Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara, yang ketuanya Sultan Hamengkubuwono IX. Semaoen juga menjadi dosen di Universitas Padjajaran, Puncaknya ia mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ilmu Ekonomi di Universitas Padjajaran.

Perlu diketahui ketika kembali di Indonesia, Semaoen telah terputus hubungan dengan Partai Komunis Indonesia yang ia dirikan dahulu. D.N Aidit beserta pimpinan PKI lainnya pupus dalam tragedi 65, sedangkan Semaoen baru wafat pada 7 April 1971 dan dimakamkan tidak jauh dari makam keluarganya, di Pemakaman umum Gununggansir, Kecamatan Beji, Pasuruan.

Boleh dikatakan nasib Semaoen dalam hal pendidikan tak semujur kebanyakan pimpinan PKI lain segenerasinya, sebut saja Darsono, Alimin, Musso, Tan malaka, dan Aliarcham. Semaoen hanya mengenyam pendidikan tingkat dasar yang sebenarnya saat itu tidaklah bergengsi, Namun, Semaoen bisa menjadi wartawan yang berpengaruh di Sinar Djawa, menulis sebuah buku: Hikayat Kadiroen, dan mendirikan Partai Komunis pertama di Asia tenggara adalah hal luar biasa dari Semaoen.

Tulisan ini adalah sebuah Mild Report.

Referensi:

Azinar Ahmad, Tsabit. 2014. SAREKAT ISLAM DAN GERAKAN KIRI DI SEMARANG 1917-1920. JURNAL SEJARAH DAN BUDAYA. 8(2), 1-7

Dominikus B. 2010. BURUH BERGERAK: SEMAUN DAN SURYOPRANOTO DALAM PERJUANGAN GERAKAN BURUH 1900-1926. Skripsi. Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta

Jati, Yus Pramudya. 2017. Menjadi Merah Gerakan Sarekat Islam Semarang 1916-1920. Temanggung: Kendi

Triyana, Bonnie. 2020. Semaun dan Sneevliet, Kisah Persahabatan Dua Orang Revolusioner. https://historia.id/politik/articles/semaun-dan-sneevliet-kisah-persahabatan-dua-orang-revolusioner-P9jYX (diakses tanggal 5 Oktobe 2020)

Usia, Teguh. 2017. Semaun di Zaman yang Bergerak. https://koransulindo.com/semaun-di-zaman-yang-bergerak/ (diakses tanggal 5 Oktober 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun