Mohon tunggu...
Fakhri Rahmadiansyah
Fakhri Rahmadiansyah Mohon Tunggu... Dokter - terus berjuang

Semangat terus semua!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran: Kloning

19 Agustus 2019   19:48 Diperbarui: 19 Agustus 2019   20:36 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah tidak asing lagi ketika mendengar pengkloningan domba. Terdapat ilmuwan terdahulu yang melakukan bioteknologi ini dengan domba. 

Kloning sendiri memiliki arti produksi dari suatu individu dan menghasilkan genetik yang identik dan disengaja untuk keperluan tertentu(1). 

Hasil klon memiliki set genetik yang sama dengan induknya. Kesamaan set genetik berada di dalam nukleus -- inti sel -- yang berjumlah jutaan di setiap tubuh mereka. Jadi, hasil kloning dan induk kloning memiliki DNA dan genetik yang sama di dalam nukleusnya.

Ketika kita mendengar kloning pasti yang muncul pertama kali adalah kloning domba dolly. Memang benar, pada tahun 1996 di bulan Juli, domba dolly adalah mamalia pertama yang di uji coba oleh Dr. Ian Willmut. Ilmuwan ini berasal dari Skotlandia. 50 tahun sebelum domba dolly, terdapat katak dan amfibi lain yang menjadi salah satu percobaan ilmuwan untuk kloning.(2)

Kloning dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu kloning dengan menggunakan transfer sell somatik dan dengan pembelahan embrio. Kloning dengan menggunakan transfer sell somatik atau biasa disebut dengan Somatic Cell Nuclear Trasfer (SCNT) dimulai dengan pengangkatan kromosom sel telur. Kromosom ini diganti dengan inti sel yang berasal dari sel tubuh (somatik) individu yang ingin di kloningkan. Kemudian sel ini distimulasi dan dalam jangka waktu yang lama, sel ini akan membelah dan diakhiri dengan kelahiran hewan. Hewan tersebut akan memilik genetik dan DNA yang sama dengan hewan yang di kloningkan.(3)

Untuk langkah pembelahan embrio, dimulai dari fertilisasi in vitro, yaitu perkawinan di luar tubuh wanita. Sel telur dan sel sperma akan sengaja di pertemukan di luar janin wanita. Setelah itu akan dibiarkan untuk berkembang yang nantinya akan ditanamkan kembali di rahim wanita.

Terdapat kelebihan bagi kloning, yaitu :

Bisa menghilangkan gen yang rusak

Gen yang terus menerus dicetak sama persis akan menimbulkan kerusakan yang berdampak pada gen yang bermutasi. Hal ini dapat dicegah dengan teknologi pengkloningan.

Dapat mencetak bibit-bibit unggul sesuai dengan induknya

Kloning dapat menciptakan gen dan kromosom yang sama dengan induknya. Terdapat kloning alami yaitu kembar. Dapat memberikan kesempatan bagi pasangan infertil untuk menghasilkan klon sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun