Ini berbeda dengan konsep keadilan Aristoteles yang dikenal dengan keadilan perimbangan atau persamaan yaitu bahwa kesamaan hak itu haruslah sama diantara orang-orang yang sama.
Konsep keadilan harmonis Plato seperti orang tua yang harus memberikan uang jajan sekolah untuk sang anak karena itu merupakan hak si anak supaya terjadi hubungan harmonis antara orangtua dan anak.
Sedangkan konsep keadilan persamaan Aristoteles seperti orangtua yang karena keuangan terbatas maka memberikan uang jajan sekolah yang jumlahnya sama kepada setiap anak meski berbeda usia dan kelas. Â Â
Nah, inilah yang disebut dengan filosof itu yaitu orang-orang "berisik yang berisi" terhadap suatu konsep atau peristiwa yang terjadi dengan perenungan berpikir menggunakan akal, mendalam, memberikan penilaian dan melihat dari berbagai aspek untuk ditemukan kebenaran.
"Berisik yang berisi" ini mencari kejelasan konsep dan peristiwa yang terjadi sehingga ditemukan kebenaran untuk mengurangi kekeliruan dan kesalahan dalam berpikir dan bertindak
Ini berbeda dengan filsafat yang merupakan hasil berpikir sang filosof atau disebut dengan produk pemikiran si filosof.
Keadilan untuk keselarasan dengan memberikan kepada orang yang berhak menurut Plato dan keadilan kesamaan hak itu haruslah sama diantara orang-orang yang sama versi Aristoteles merupakan produk pemikiran.
Reposisi Filsafat di Era Milenial
Ini sebuah percakapan sore yang biasa dengan Bang Jack ditempat biasa. Tapi ada perbincangan tentang filsafat. Orang-orang mengeluh tentang filsafat karena beberapa sebab.
Pertama. Mengapa filsafat tidak seasyik ilmu-ilmu lainnya. Filsafat seperti tidak berpijak di bumi dan berjarak dari kehidupan orang-orang terutama generasi millennial. Â Â
Kedua. Mengapa filsafat yang diketahui orang-orang umum dan di pelajari di perguruan tinggi sering membahas tentang hasil pemikiran masa lalu yang jarang dihubungkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan manusia yang kekinian.