Filsafat Islam yang Diragukan
Tidak semua umat Islam menerima ilmu filsafat Islam dengan tangan terbuka seperti ilmu fikih, ilmu akhlak, ilmu tasawuf, ilmu ekonomi Islam, ilmu psikologi Islam dan keilmuan islam lainnya.
Filsafat Islam sering diragukan, di cap haram bahkan ada filosof muslim yang dianggap kafir dan keluar dari agama Islam karena pemikirannya (filsafat) dituduh tidak mengimani Nabi. Â
Keraguan dan pengharaman ini disebabkan diantaranya, pertama, pengaruh besar dari filosof Yunani Kuno kepada filosof muslim. Bukankah filosof Yunani Kuno mempercayai dewa-dewa?
Filsafat Yunani Kuno muncul terlebih dahulu dari filsafat Islam dan pembahasan filsafat Islam tentang Tuhan, alam dan manusia pernah dibahas oleh para filsosf Yunani Kuno.Â
Ini pertanda bahwa filsafat Islam merupakan 'anak kandung' dari filsafat Yunani Kuno. Padahal saling pengaruh-mempengaruhi dalam ilmu pengetahuan itu wajar.
Kedua, politik yang mendegradasi kecendekiaan seseorang. Filsafat Islam yang muncul di abad ke-8 Masehi masa dimana peradaban Islam maju dalam ilmu pengetahuan.Â
Tampil kedepan para filosof-ilmuan terkenal seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina dan lain-lain. Para filosof muslim ini rata-rata dekat dengan penguasa tapi tidak menjilat.Â
Kesukaan penguasa kepada filosof muslim ini karena kecerdasan dan kontribusi keilmuan yang dimiliki dan diberikan kepada masyarakat. Sehingga para penguasa (khalifah) dan rakyat menyukai filosof muslim.
Namun ada beberapa ilmuan muslim yang dengki kepada filosof muslim karena 'lahan' harta dan ketenaran diambil alih. Ilmuan muslim yang dengki ini pernah dekat dengan penguasa dan dikagumi rakyat.Â
Lalu dilakukanlah cara-cara tidak terpuji untuk menyingkirkan filosof muslim itu dengan menghasut penguasa dan rakyat. Diantara filosof muslim yang jadi korban hasutan ini Ibnu Sina. Â