Mempertanyakan Tuhan itu ada ataukah tidak maka seorang muslim sudah keluar dari agama Islam (murtad).
Contoh, spidol yang bergerak tidak mungkin bergerak dengan sendirinya, pasti ada yang menggerakkan.
Dan orang yang yang menggerakkan itu, ia digerakkan oleh yang lain dan seterusnya sampai ke titik pencarian yang bertemu bahwa Tuhan lah sumber pertama Maha Menggerakkan si orang itu.
Filosof Muslim menyebutnya ini dengan 'teori gerak' yang dibuktikan secara rasional dan dijelaskan dengan logis.
Pun oleh filosof Muslim, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Ini sesuai dengan ayat al-Qur'an, "Allahu khaliqu sammawati wal 'ardh, Allah pencipta alam semesta" dan "Alhamdu liilahi rabbil 'alamin, Allah pengatur alam semesta."
Ini muncul karena membantah pendapat filosof Yunani Aristoteles 'Tuhan penggerak pertama yang tidak bergerak'.
Setelah Tuhan menciptakan alam semesta maka tidak ikut terlibat dalam proses berjalan alam semesta.
Bagai jam yang dibuat oleh tukang jam setelah jadi maka jam itu berjalan teratur dengan sendirinya.
Tuhan hanya mencipta tapi tidak mengatur alam semesta. Di masa sekarang paham ini disebut dengan Deisme.
Bentuk lain pemaduan agama Islam dan filsafat Islam yang dilakukan oleh filosof muslim supaya filsafat diterima umat Islam dengan menyamakan kata 'filsafat' dengan kata 'hikmah' (kebijaksanaan).
Karena itu Nabi Muhammad merupakan seorang filosof karena dalam tindakan-tindakan yang dilakukan berlandaskan hikmah.