Sedangkan Renaisans berarti "kelahiran kembali." Istilah renaisans terambil dari bahasa Latin "renasci" yang berarti lahir kembali.
Yang dilahirkan kembali adalah kebudayan Yunani Kuno dan Romawi Kuno, setelah berabad-abad dikubur oeh masyarakat Eropa abad pertengahan di bawah pimpinan gereja (halaman 9).
Bentuk kelahiran kembali yaitu penghargaan terhadap dunia-sini, penghargaan atas martabat manusia, dan pengakuan kepada kemampuan akal (rasio) manusia.
Gerakan Humanisme merupakan kelanjutan dari Renaisans yang bertujuan memajukan seni, penghargaan kepada martabat manusia dan toleransi di antara agama-agama.
Pun menekankan pentingnya perubahan-perubahan sosial, politis dan ekonomi.Â
Pemisahan kekuasaan politik dan agama, terbentuknya negara-negara nasional. Ini muncul karena kekuasaan mutlak gereja semakin keropos. Â
Jika Renaisans dan gerakan Humanisme dianggap sebagai gerakan intelektual, gerakan kebudayaan atau pemberontakan intelektual maka reformasi adalah gerakan keagamaan dan politis.
Reformasi gereja yang dilakukan oleh Martin Luther merupakan protes kepada seorang agamawan yang bernama John Tetzel.
John Tetzel mengumpulkan uang dari masyarakat untuk Paus Leo X dan uskup Magdeburg dengan berkhutbah kepada khalayak ramai bahwa hukuman neraka dapat dikurangi dengan surat pengampunan dosa (aflat). Â Â
Tiga Poros Kesadaran Filsafat Eropa Modern, Subjektivitas, Kritik dan Kemajuan
Tiga ciri-ciri kesadaran filsafat Eropa modern yang berbeda dengan kesadaran Eropa abad pertengahan yaitu;