Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna di Balik Lukisan

27 Februari 2020   23:17 Diperbarui: 28 Februari 2020   16:32 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul tulisan ini muncul kala melihat kalender 2020 milik Bank Mandiri yang berada di meja kakak. Kalender ini menarik karena karya seni  dari 12 seniman Indonesia yang dipilih untuk dijadikan foto-fotot kalender dan bukannya foto-foto kegiatan Bank Mandiri atau apa saja prestasi kinerja yang telah diraih.

Kedua belas seniman itu adalah Eko Nugroho, Tutu Graff, Uji ‘hahan” Handoko, Muchlis Fachri (Mulkay), Stereo Flow, Abenk Alter, Hendra Hehe, Marishka Soekarna, Tuyu Loveme, Bujangan Urban (Rizky Aditya Nugraha), Eddie Hara, Riyan “The Popo.”

Semua lukisannya bagus namun diantara yang bagus dan membuat saya berkesan adalah lukisan karya Eko Nugroho, Tutu Graff, Uji “hahan” Hnadoko, dan Riyan “The Popo.” Ini bersebab pemilihan judul lukisan yang memiliki makna-walaupun ini masih bisa diperdebatkan-.

Keempat seniman itu adalah Eko Nugroho dengan tema “Garden Full of Blooming Democracy #1.” Karya Eko menyoroti dinamika sosial, ekonomi, dan politik di lingkungan sekitar dengan memadukan unsur lokal dan budaya populer.

Garden Full of Blooming Democracy berarti “Taman yang penuh dengan demokrasi yang mekar.” Demokrasi menjadi pilihan bangsa Indonesia untuk merayakan perbedaan-perbedaan yang ada. Berharap demokrasi mendewasakan manusia dari sisi sosial, ekonomi, dan politik bahwa boleh berbeda dan itu menjadi penggerak ke arah yang lebih baik. Seperti taman yang berbagai jenis bunga dan warna yang berbeda namun ketika mekar dengan perbedaannya itu menjadi indah.

Gambar diambil dari workmartasia.blogspot.com
Gambar diambil dari workmartasia.blogspot.com
Karya Tutu Graff dengan judul “Lorem Ipsum” yang menjelajahi fenomena kehidupan modern yang serba cepat dan instan menjadikan manusia berproses kencang dan kehidupan sosial merapuh. Dari corak kerja, berpikir, pemosisian diri, hingga corak mengambil keputusan. Hubungan sosial yang renggang dan semu. Adalah pekerjaan manusia untuk memperbaiki.

Lorem Ipsum berasal dari bahasa Latin. Sejarah lorem ipsum berakar dari sebuah naskah sastra latin klasik dari tahun 45 sebelum masehi era Cicero. Lorem Ipsum berdasarkan penelusuran dari Richard McClintock, seorang professor Bahasa Latin dari Hampden-Sidney College di Virginia.

Lorem Ipsum berasal dari bagian 1.10.32 dan 1.10.33 dari naskah “de Finibus Bonorum et Malorum” (Sisi Ekstrim dari Kebaikan dan Kejahatan) karya Cicero, yang ditulis pada tahun 45 sebelum masehi.

Illustrated by picbear.com
Illustrated by picbear.com
Penjelasan lebih lanjut merujuk kepada www.kalderanews.com bahwa buku ini adalah risalah dari teori etika yang sangat terkenal pada masa Renaissance. Baris pertama dari Lorem Ipsum, “Lorem ipsum dolor sit amet..”, berasal dari sebuah baris di bagian 1.10.32.

Teks lorem ipsum yang lazim digunakan adalah "Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum."

Artinya, “Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai atau mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana susah-payah dan penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar. Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya? Tetapi siapakah yang berhak untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?“

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun