Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melakukan Perjalanan Batin dengan Menulis

26 Februari 2020   18:37 Diperbarui: 26 Februari 2020   18:47 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Pixabay.com

Zaman berganti dan tulisan sebagai perjalanan batin menyesuaikan dengan kondisi-kondisi yang dialami masyarakat. Ahmad Tohari menarik riuh perjalanan batin dengan menuliskan keadaan-keadaan desa dan para penduduk yang atas nama stabilitas politik harus mengalah mundur terdesak pada bobroknya birokrasi kuasa yang berkongkalingkong  dengan para tuan kaya. Lalu bagaimana saat ini?

Pramoedya Ananta Toer, Hamka, Ahmad Tohari-sekedar menyebut beberapa nama- menjadikan perjalanan batin manusia Indonesia yang tertindas tapi tetap melawan melalui sastra seperti cerita pendek dan novel. Apakah meraka berhasil? Saya menyebutnya berhasil. 

Wajah peradaban manusia bergesernya tak terlalu jauh-jauh dari urusan mental, tingkatan sosial- ini mengingatkan saya pada pernyataan seorang menteri sebab terjadinya kemiskinan berlarut-larut karena orang miskin menikah dengan orang miskin alangkan baiknya dikeluarkan fatwa bahwa orang miskin menikah dengan orang kaya. Pun keculasan tipu menipu perlu dirawat karena ia merek dagang. Bedebah.

Jamal Rahmat

Curup
26.02.2020
#bisikansenja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun