Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tentang Puisi Sosial WS Rendra

20 April 2019   18:50 Diperbarui: 21 April 2019   01:21 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika digabung ketiga kata maka "Puisi Sosial Rendra" yang dilihat adalah puisi-puisi dibuat oleh Rendra yang ada kritik sosial terhadap penguasa atau siapa pun yang mencukongi dan buat rakyat ditindas,miskin sengsara atau orang-orang "kuat" yang menindas orang-orang lemah.

Sebagaimana ditulis diatas bahwa dihargainya realitas oleh Rendra tapi bukan berdiam diri dengan ketimpangan realitas yang ada dan terjadi sengaja dibuat oleh penguasa saat itu tapi dilawan oleh Rendra dengan dituangkan dan ditumpahkannya dalam kata-kata (puisi) dan dituliskan serta dipentaskan di berbagai tempat dan kota supaya membakar amarah rakyat yang menolak tunduk patuh pada ketertindasan atas nama "politik sebagai panglima."

Bacalah puisi sosial Rendra dibawah ini yang berkisah situasi keadilan negeri yang justru dilakukan rakyat dengan penuh lika-liku kesulitan bukan dilakukan oleh penguasa tiran yang jauh dari kata adil.

Keadilan di dalam alam
boleh dilihat, boleh ditunggu.
Keadilan di masyarakat
harus dijaga tanpa ragu.
Keadilan di masyarakat 
tidak datang dari langit
harus dibina dengan keringat
harus dicapai walaupun sulit.

Atau lewat cinta murkanya, Rendra memberi penyadaran pada penonton betapa roh (sosial) manusia akan tetap kecewa bila waktu hidupnya tak diisi sikap yang bulat menentang.

Sekarang setelah aku mati
Baru aku menyadari
Bahwa ketakutan membantu penindasan,
Dan sikap tak berdaya
Menyuburkan ketidakadilan

(Kesaksian Bapak Saija)

Nyanyian Adinda Saijah, tentang seorang gadis desa lemah yang dipukau seorang mandor kuat dan terjerembab ke dunia pelacuran hingga terlunta-lunta dan terbuang ke pinggir jalan. Pengusaha dan penguasa tutup mata terhadap pelacuran pabrik. 

Pabrik dan pelacuran
adalah satu pasangan
Orang Korea, Jepang dan Jerman
Semua sudah aku rasakan
Adalah Cilegon aku pertama terkena rajasinga,
bagaikan barang rongsongkan
nilaiku merosot
menjadi pelacur ketengan

....

Aku bercampur dengan mereka
Cendawan-cendawan kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun