Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Adam Smith, Perancang Tonggak Ekonomi Modern

5 April 2019   19:15 Diperbarui: 9 April 2019   12:07 3139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Illustrated by brainpop.com)

Siasat kaum merkantilis adalah melarang logam mulia masuk ke dalam Inggris (impor) tetapi boleh ekspor (menjualnya) ke luar Inggris agar terjadi kelebihan pendapatan (surplus).

Surplus perdagangan, dan pendapatan surplus itu dipakai menumpuk logam mulia. Rakyat tercekik karena upah rendah dan tidak bisa membeli harga barang yang tinggi. Kaum merkantilis ingin melakukan monopoli. Sesuatu yang tidak disetujui Smith.

Ketiga, manusia adalah makhluk ekonomi (homo oeconomicus). Maka ekonomi didekati dengan akal efisien (rasionalitas efisien) dan tak selalu di dekati dari sisi kebaikan hati (moral).

(Illustrated by deweezz.com)
(Illustrated by deweezz.com)

Pemikiran Ekonomi Adam Smith

3 bahan bakar pembentuk pemikiran ekonomi Smith di atas berujung pada lahirnya pemikiran ekonomi versi Smith. Di antara pemikiran Adam Smith tentang ekonomi;

Pertama. Campur tangan pemerintah sedikit mungkin dalam perekonomian. Adanya Invisible hand menyebabkan perekonomian mengalami keseimbangan.

Tangan yang tersembunyi (invisible hand) yang diperkenalkan oleh Smith. Invisble hand dalam sistem ekonomi pasar, orang-orang mengeluarkan modal untuk industri dalam negeri bukan karena solidaritas dan peduli pada orang lain namun untuk mengejar kepentingannya sendiri.

Ada 3 langkah argumentasi invisible hand;

Pertama, alasan bahwa tindakan manusia sering menghasilkan dampak yang tidak di duga atau di sengaja oleh pelakunya.

Kedua, alasan bahwa dari seluruh dampak yang terjadi tanpa di sengaja dan terbentuk sistem yang logis dan hasil rancangan dari seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun