Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tipuan Partai Politik dan Politisi

19 Februari 2019   15:48 Diperbarui: 19 Februari 2019   16:39 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Illustrated by Pixabay.com)

Politik diciptakan dan dimanifestasikan berdasarkan filosofi dan tujuan untuk menyediakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi manusia, tapi yang terjadi adalah sama sekali kebalikannya_Emha Ainun Nadjib_

Pembuka

Secara kebahasaan ideologi berasal dari bahasa Belanda yang berarti ide dasar, buah pikiran atau gagasan. Jadi ideologi adalah kumpulan ide-ide dasar, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang sifatnya sistematis sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Partai politik di Indonesia memiliki ideologi yaitu Pancasila dan Islam. Poin-poin yang ada di dalam ideologi itulah yang dilakukan oleh politisi sebagai 'petugas partai' ketika ia menjadi anggota legislatif atau jadi menteri di pemerintahan ataupun tidak menjadi kedua-duanya. Di harapkan nilai-nilai ideologi partai politik terlaksana oleh politisi untuk terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Kelahiran satu ideologi ada latar belakangnya. Ia tidak lahir dalam ruang hampa atau sejarah yang vakum (vacuum of history). Umpama, ideologi sosialis munculnya disebabkan kritik kepada ideologi kapitalisme yang menguasai segala tatanan berakibat buruk bagi manusia. Identitas ideologi kapitalsme dalam ekonomi "mengambil untung besar dengan sedikit modal", buruh lembur kerja, siang dan malam tapi upah yang diterima tidak sesuai hasilnya dengan tenaga yang dikeluarkan.

Ini menciderai kemanusiaan yang dipahami oleh sosialisme bahwa hasil jerih payah manusia harus dibayar sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Juga, cita-cita sosialisme membebaskan manusia dari rantai ketergantungan, alienasi, dan perbudakan ekonomi (Soedjatmoko, 2004). Tergantikannya tenaga manusia dengan mesin juga mengurangi sisi tawar manusia buruh ketika berhadapan dengan manusia majikan, yang berkuasa penuh atas pabrik dimana tempat buruh bekerja.

Kritik Ideologi Mazhab Frankfurt

Ideologi lahir untuk kebaikan manusia pada mulanya. Ideologi kapitalisme, sosialisme, dan macam lainnya dihadirkan oleh manusia untuk memperbaiki kemanusiaan yang compang-camping bukan untuk menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan menyengsarakan. Tapi apa yang terjadi justru sebaliknya. Ada apa dengan ideologi. Ideologikah yang salah atau umat manusia yang salah dalam memaknai ideologi dan melaksanakannya.

Telah banyak kritik yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh terhadap ideologi. Salah satu diantaranya adalah Jurgen Habermas. Jurgen Habermas adalah filosof kelahiran Jerman. Seorang tokoh Mazhab Frankfurt, yang sangat kritis terhadap modernitas, saintisme, positivisme dan kapitalismus (kapitalisme lanjut). Selain Mazhab Frankfurt, mereka juga dikenal dengan Teori Kritik Masyarakat, dan Sekolah Frankfurt. Tokoh-tokoh Mazhab Frankfurt rata-rata terpengaruh oleh Karl Marx. Sejak dari Theodor W. Adorno, Max Horkkheimer, hingga Jurgen Habermas. Filsafat Kritis adalah nama lain dari Kritik Ideologi yang muncul abad 20. Ia merupakan salah satu aliran dalam filsafat di samping fenomenologi dan filsafat analitis. Inspirasi Filsafat Kritis/Kritik Ideologi adalah dari Karl Marx. Sewaktu muda Marx mengembangkan Kritik Ideologi. (F. Budi Hardiman: 2004)

Apa yang dikritik oleh Jurgen Habermas adalah bahwa sejarah intelektual Barat dalam arti tertentu merupakan diskusi, dialog, kontroversi metode-metode refleksi diri sekaligus klaim-klaim kebenaran yang dihasilkan lewat metode-metode tersebut. (Ibrahim Ali Fauzi: 2003 ). Maka Mazhab Frankfurt berupaya merintis sebuah metode refleksi diri yang terus segar sebagai penyingkap kesadaran palsu. Dalam arti ini teori kritis adalah kritik ideologi. (Ibid).

Kritik Ideologi inilah yang diperkenalkan oleh Jurgen Habermas disamping teori Komunikasi Masyarakat. Ada apa dengan ideologi partai politik saat ini? Dimana posisi rakyat dalam ideologi parpol? Dan lebih penting lagi-menurut penulis-apa relevansi pemikiran Jurgen Habermas dengan ideologi parpol dan politisi Indonesia saat ini.

Basis kehidupan masyarakat adalah agama, ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan, hukum dan lain sebagainya. Agama yang menebarkan ajaran kedamaian dan keselematan. Ekonomi yang merata dan kesejahteraan bagi setiap kelas. Politik yang memperhatikan dan melaksanakan aspirasi rakyat. Sosial yang merata bagi manusia-desa dan manusia-kota. Budaya yang memajukan akal dan hati manusia demi terwujudnya budaya yang transenden dan humanis. Pendidikan mencerahkan serta dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Hukum yang tegak berdiri (supremasi hukum) dan menerabas siapa yang salah tanpa pandang bulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun