Mohon tunggu...
Fakhraen Fasya
Fakhraen Fasya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota - UNIVERSITAS JEMBER

Seorang mahaswa dengan antusiasme ilmu perencanaan. Mendalami ilmu analisa spasial berbasis GIS.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemalasan dan Kemiskinan

23 Oktober 2019   01:39 Diperbarui: 23 Oktober 2019   02:04 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

2. Program Indonesia Sehat (PIS)

3. Program Keluarga Harapan (PKS)

4. Beras Sejahtera (Rastra) atau Bantuan Sosial Pangan

5. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

6. Program Dana Desa

7. Program Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS)

Selain 7 program diatas, tentunya banyak lagi kebijakan dari kepemerintahan sebelumnya yang masih dipakai. dan juga pemerintah juga sudah memberikan banyak upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. dalam kepemerintahan Jokowi-JK, alokasi dana APBN untuk pendidikan mencapai 20% dari keseluruhan total APBN yaitu Rp492,555 triliun. hal ini tentunya bukti pentingnya peran lembaga pendidikan sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Tetapi tetap saja bahwa kemalasan merupakan suatu kondisi sosial yang sulit untuk dikendalikan melalui kebijakan makro. itulah gunanya peran norma sosial dalam masyarakat. norma yang berlaku dalam masyarakat mempunyai caranya sendiri dalam mengatasi hal yang skalanya bukanlah cakupan pemerintah. ketika ada orang yang malas, secara tidak langsung terdapat norma sosial yang dilanggar disitu, masyarakat dapat memberikan sanksi sesuai norma yang berlaku. bisa berupa teguran, bahkan dikucilkan dari masyarakat.

Hubungan antara kemalasan dan kemiskinan merupakan bukti bahwa kondisi sosial dapat berdampak terhadap kondisi ekonominya. usaha tidak pernah mengkhianati hasil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun