Mohon tunggu...
fajr kuyy
fajr kuyy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

TGB; Cinta sesama Muslim

2 Maret 2018   02:47 Diperbarui: 2 Maret 2018   03:31 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pt.slideshare.net/arry165/ukhuwah-islamiyah-15822176/4?smtNoRedir=1

Umat Islam itu bersaudara karena satu agama yaitu agama Islam, dan satu akidah yaitu akidah ahlussunnah wal jama'ah. ahlussunnah wal jama'ah adalah orang-orang yang mengikuti Nabi Muhammad SAW dan para sahabat bersatu dalam satu jamaah. Secara fitrah, tabiat orang bersaudara adalah saling mencintai dan mengasihi. Karena orang yang memiliki hubungan persaudaraan itu pasti menyayangi dan mencintai.

Islam mensyariatkan iman sebagai ikatan yang paling tinggi di antara kaum muslim. Iman yaitu akidah islam dijadikan sebagai pengikat dari ikatan-ikatan lainnya, yang sekaligus menentukan sikap, cara pandang dan kehidupan seorang muslim. Salah satu ikatan yang terikat oleh akidah islam yaitu ukhuwah Islamiyah; ikatan persaudaraan sesama muslim. Bentuk dari perwujudan ukhuwah islamiyah ini tidaklah sebatas ucapan sebagai pengakuan saja, melainkan juga dalam sikap dan tindakan kehidupan.

Ukhuwah islamiyah hendaknya lebih diutamakan diatas persaudaraan karena ikatan yang lainnya, termasuk ikatan nasionalisme yang telah mengikat persaudaraan seiman. Kaum muslim di seluruh dunia sudah seharusnya merasa layaknya satu tubuh sehingga kaum muslim akan menjadi pincang bahkan cacat apabila membiarkan penderitaan ataupun menelantarkan muslim yang lainnya.

Berkaitan dengan hal ini, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru haji Muhammad Zainul Majdi saat menghadiri haul KH. Abdul Wahid Zuhdi ke-X dan Badrotun Muniroh Muslih ke-XII di Pondok Pesantren Fadlul wahid, Bandungsari, Grobogan Jawa Tengah, Minggu 18/2/2018. Dalam tausyiahnya, ketua alumni Ikatan Al Azhar Cabang Indonesia ini menekankan pentingnya menjaga ukhwah Islamiyah dan wathoniyah. Alasan ini yang membuat TGB rela menempuh perjalanan jauh dari Lombok menuju di Grobogan hanya untuk merajut tali silaturahmi dengan Ponpes Fadlul wahid. "Iman dan Islam, ukhwah Islamiyah yang mendorong saya kesini. Berjam-jam di jalan, tapi rasanya pantas saya tempuh untuk berjumpa dengan saudara saya. Inilah keindahan Islam". Ujar TGB.

Sudah saatnya kita memaknai kembali dan menunjukkan aktualisasi ukhuwah Islamiyah yang sudah lama memudar di kaum muslim. Sudah seharusnya kita dapat menunjukkan rasa tidak rela, simpati dan solidaritas atas apa yang menimpa saudara-saudara seiman kita serta memberikan pertolongan kepada mereka semampu kita. Allah Swt berfirman: 

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan(kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap)orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atas kalian melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. Akan tetapi jikamereka meminta pertolongan kepada kalian dalam(urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum. yang telah ada perjanjian antara kalian dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.( QS al-Anfal: 72).

Rasulullah SAW juga dengan tegas bersabda: "Siapa saja diantara kalian yang menyaksikan kemungkaran, hendaknya ia mengubah kemungkaran itu dengan tangan (kekuasaan)-nya. Jika tidak mampu,dengan lisannya. Jika tidak mampu, dengan hatinya dan yang demikian adalah selemah-lemanya iman." (HR Bukhari).

Paling minimal yang dapat kita lakukan adalah menyertakan mereka dalam doa-doa yang kita panjatkan, menggalang bantuan, dan melakukan aksi-aksi solidarias untuk mendesak penguasa muslim agar menggunakan kekuasaan dan kekuatannya untuk membela saudara kita. Pembelaan seperti itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun