Mohon tunggu...
fajril aminmustofa
fajril aminmustofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN KHAS JEMBER

suka editing foto dan video

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosial Keagamaan di Desa Sarimulyo

22 April 2021   23:51 Diperbarui: 23 April 2021   00:47 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi Wilayah Desa Sarimulyo

Desa Sarimulyo merupakan salah satu desa di kecamatan Cluring kabupaten Banyuwangi, atau desa yang terletak paling Utara kecamatan Cluring, Desa Sarimulyo merupakan daerah yang cukup kondusif dengan mayoritas penduduk beragama Islam dan mata pencaharian sebagian besar adalah petani. Dalam satu desa ada sekitar 689 Rumah,1 Kampus Besar,12 Masjid,1 Madrasah Ibtidaiyah,4 Sekolah Dasar.

Elite agama di desa Sarimulyo

Elite Agama merupakan kategori ulama atau biasa dikenal dengan sebutan Kiyai. Ada beberapa Kiyai contohnya : Ustad Abdul Wahid dan beliau juga menjabat sebagai ketua RW, Ustad Arif Rusman S.Pd. juga berkedudukan sebagai Guru di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di desa Sarimulyo, Ustad Dimyati beliau merupakan ketua pendidikan Al-qur'an di masjid Al-Huda. Mereka memiliki pengetahuan, penghayatan yang mendalam serta pengalaman yang tertib dan sungguh-sungguh terhadap ajaran agama Islam. Terlebih juga pengetahuan agama yang dimiliki orang tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat. Inilah yang membuat mereka terpandang dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat lainnya.

Contoh Kegiatan Sosial Budaya Desa Sarimulyo

Dalam kehidupan masyarakat desa Sarimulyo banyak sekali aktivitas-aktivitas keagamaan yang kerap dilakukan, baik oleh masyarakat yang kebanyakan Nahdlatul Ulama. Dengan demikian, maka akan tergambar pola interaksi dalam hal sosial keagamaan yang terjalin pada masyarakat desa Sarimulyo. 

Dari hal yang paling umum, misalnya pada waktu sholat 5 waktu masyarakat desa Sarimulyo mempraktikkan cara sholat yang sama. Begitu pun dengan berzakat, berpuasa di bulan Ramadhan serta berhaji bagi yang mampu. Mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur'an dan pengajian bagi ibu-ibu atau para orang tua tanpa terkecuali. Masyarakat lebih memilih menjaga perdamaian dan keharmonisan dibanding konflik dan mempermasalahkan perbedaan yang tidak terlalu menonjol. 

Mereka beranggapan, yang penting tidak mengganggu kelompok lain. Kekompakan masyarakat desa Sarimulyo salah satunya nampak dalam menyambut bulan Ramadhan. Mereka terlihat sangat akrab dan harmonis. 

Sebagai contoh ketika kepala desa atau ketua rukun tetangga memimpin membersihkan parit depan masjid masing-masing, semua anggota masyarakat dalam wilayah RT tersebut dilibatkan karena keanggotaannya sebagai warga, dan bukan karena kesamaan dan identitas kelompok keagamaan tertentu. 

Selama menjalankan ibadah puasa para ibu-ibu juga secara bergantian menyiapkan takjil (makanan untuk buka puasa di masjid) dibantu remaja masjid. Malam-malam Ramadhan diramaikan dengan sholat tarawih dan kegiatan tadarus oleh masyarakat dan remaja di seluruh musholla dan masjid di desa Sarimulyo. 

Jika tiba acara rutinan Maulid Nabi Muhammad para masyarakat berlomba merayakan dengan membuat kembang telur yang nantinya akan diadakan arak-arakan keliling desa dan diringi oleh musik keagamaan dan biasanya juga ada pengajian, Pengiring arak-arakan misalnya kuntulan dan Rebana yang juga diramaikan oleh anak-anak yang menunggu dibagikan kembang telur tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun