Mohon tunggu...
Fajriatussyafaah
Fajriatussyafaah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication

Panggil aku shesha cantik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hardiknas, Perjuangan Ki Hajar Dewantara dan Kesalahan Sistem Pendidikan

5 Mei 2021   02:47 Diperbarui: 5 Mei 2021   05:52 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:; Kelas Impian

Masihkah kalian ingat dengan hari pendidikan nasional?

Mungkin bagi siswa/mahasiswa yang masih menduduki bangku pembelajaran mereka masih mengingingatnya, namun bagi yang sudah lulus mungkin sering lupa dengan adanya hardiknas, walau sebagian memang selalu mengingatnya.

Tujuan dari dibuatnya hardiknas ini adalah untuk mengingatkan kita betapa pentingnya pendidikan untuk hidup kita, mengingatkan bahwa kita pernah atau masih duduk di bangku pendidikan, hari yang di peringati pada 2 bulan mei setiap tahunnya, hardiknas sendiri tidak dijadikan hari libur nasional bagi instansi pendidikan, namun malah di adakannya upacara untuk memperingati hari yang istimewa ini yang dimana hari ini tanggalnya adalah tanggal yang sama dengan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, orang yang mempunyai gelar bapak pendidikan indonesia.

Perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam menyetarakan pendidikan di seluruh negri indonesia dulu merupakan sebuah perjuangan yang wajib di kenang dan di ingat selalu oleh kita para generasi penerus, dahulu Ki Hadjar Dewantara adalah seorang yang benar-benar menentang peraturan kolonial belanda dimana hanya anak-anak keturunan belanda dan anak dari orang kaya raya saja yang boleh menduduki bangku sekolah, maka dari itu beliau merasa tidak suka dengan kebijakan seperti itu karena dirasanya tidak adil, maka beliau dengan beraninya menentang kolonial belanda secara terang-terangan dan akhirnya menjadi perjuangan yang tidak sia-sia dengan hasil kita sekarang yang bisa menikmati bangku sekolah, tidak peduli berasal dari keluarga kaya atau sederhana saja.

Selain Ki Hadjar Dewantara juga ada salah satu tokoh pejuang pendidikan yang berasal dari kaum hawa yaitu Kartini, Siapa yang tidak kenal dengannya, dengan kata-katanya yang begitu terkenal yang dijadikan judul buku karangannya yaitu " Sehabis gelap terbitlah terang ", Kartini juga merupakan tokoh pejuang pendidikan di indonesia namun bedanya ia memperjuangkan pendidikan untuk kaum perempuan, karena pada masa itu yang diijinkan untuk mengenyam pendidikan hanya dari kaum laki-laki saja, sehingga Kartini juga melakukan sebuah gerakan keadilan dimana perempuan juga di izinkan untuk mengenyam bangku pendidikan dan tidak hanya memasak di dapur dan berdandan, sehingga dari situlah terciptanya pemikiran kesetaraan gender di Indonesia.

Nilai pentingnya sebuah pedidikan

Pendidikan adalah hal yang penting untuk menata hidup, karena hal palling minimum yang bisa di ambil dalam hidup adalah pelajaran sosialnya, dimana kita diajarkan untuk berkumpul dengan orang yang tidak kita kenal sehingga kita tau caranya untuk bergaul dengan orang lain dan mampu mengikuti segi zaman, bagi beberapa orang sekolah juga perlu demi kebaikan masa depannya yang ia butuhkan seperti ilmu dalam sekolah dan surat legalitas yang bisa di peroleh hanya dengan melalui sekolah yaitu ijazah, dan masih banyak hal lagi yang bisa kita dapatkan dari sekolah.

Ada yang kurang sempurna dari sistem pendidikan sekolah

Meskipun sekolah sangat bermanfaat bagi masa depan kita pula, namun sebenarnya secara jujur menurut saya pribadi ada hal yang kurang sempurna dalam sistem pendidikan sekolah, yaitu adalah sistem dimana kita diajarkan hal yang sama dengan banyak orang atau murid lainnya, yang seakan-akan kita harus memiliki keterampilan dan gaya berpikir yang sama.

Seharunya diadakan setiap kelas yang dimana berisi jurusan yang sesuai dengan passion dan kemampuan dari seorang anak, sehingga bakat dari seorang anak dapat dimaksimalkan dan berguna bagi kehidupan nya di masa depan, pembedaan jurusan mulai dari sekolah dasar sebenarnya sangat di perlukan, karena selain mendidik anak sesuai dengan bakat yang ia miliki, hal itu juga akan lebih berguna bagi masa depannya, dalam masa proses pembelajaran pun anak tidak akan bingung dengan hal-hal yang sebenarnya itu diluar kemampuannya atau tidak sesuai dengan passionnya, sehingga apa yang dimiliki seorang anak sejak lahir dapat di maksimalkan dan dia bisa menemukan jati dirinya lebih  cepat sehingga menjadi lebih fleksibel apabila ia sudah memasuki dunia pekerjaannya nanti.

Semua itu sebenarnya juga tergantung dari kita yang menilai, apakah dengan sistem pembelajaran yang sudah ada kita mampu untuk mengelola pemikiran untuk tetap fokus dengan bakat yang kita miliki dan mempelajari hal baru yang bukan bakat kita, atau kita hanya mau untuk belajar hal yang sesuai dengan kemauan dan bakat kita, sebenarnya menjadi orang yang fleksibel juga merupakan suatu unsur penting dalam menjalani kehidupan, karena kita dicap sebagai orang yang serba bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun