Mohon tunggu...
Fajri RamadhanMarviano
Fajri RamadhanMarviano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Biologi, Universitas Andalas, Padang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kopra "Si Pahlawan Dari Desa"

9 Oktober 2022   14:24 Diperbarui: 9 Oktober 2022   14:34 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Oleh :

Fajri Ramadhan Marviano, Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang.

Padang Pariaman, Kota Pariaman atau sering dikenal juga dengan sapaan "Paris"alias Pariaman Sekitarnya merupakan salah satu Kabupaten/Kota di Indonesia yang dihuni oleh masyarakat atau etnis Minangkabau. Pariaman atau daerah "Lauik" ini dikenal sebagai daerah dengan lokasi di dataran rendah, terdapat banyak pantai dan memiliki berbagai flora dan fauna yang unik didalamnya. Di daerah ini juga terdapat keunikan dalam pemanfaatan biodiversitas didalamnya seperti adanya STIB (Sekolah Tinggi Ilmu Baruak) yang merupakan tempat melatih dan memberdayakan fauna primata untuk kepentingan ekonomi masyarakat, kekayaan kuliner khas yang memiliki filosofi dari biodiversitas tropika, dan masih banyak lagi keunikan yang terdapat didalamnya. Salah satu kekayaan alam Pariaman dalam hal flora yang memiliki potensi luar biasa namun jarang dikenal yaitu Kopra yang merupakan suatu olahan "Karambia Cukia" (isi kelapa) yang dikeringkan dan menjadi bahan utama pembuatan minyak kelapa. Namun tidak menutup kemungkinan daerah lain juga memiliki kekayaan akan kelapa dan produk unik hasil olahan kelapa di daerah tersebut dikarenakan posisi Indonesia sendiri yang strategis yaitu berada di garis ekuator yang memberikan iklim tropis yang patut kita syukuri.

            Lalu apa itu Kopra?, nama yang cukup asing terdengar bahkan bagi generasi muda masyarakat lokal itu sendiri. Kopra merupakan produk daging kelapa yang dikeringkan, dan menjadi bahan baku minyak kelapa nantinya. Biasanya pengeringan dilakukan secara tradisional oleh masyarakat dengan cara menjemur atau pengasapan. Namun ada juga metode modern dengan menggunakan alat tapi tidak begitu lumrah ditemukan pada masyarakat yang mengolahnya secara sederhana untuk kebutuhan rumah tangga. Kopra sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu kopra putih dan kopra coklat. Kopra putih merupakan kopra yang berasal dari olahan pengeringan menggunakan alat yang hasilnya lebih berkualitas ketimbang kopra coklat yang dikeringkan dengan bantuan sinar matahari.  Bincang-bincang mengenai kopra, sebenarnya kopra itu bisa dibuat jadi apa aja ya?, nah kopra sendiri memiliki berbagai macam turunan produk yang berpotensi diantaranya minyak goreng, biodiesel, mentega, kosmetik, sabun dan pakan ternak. Sebagai minyak goreng, ini berpotensi sekali untuk membantu kebutuhan masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri dengan kata lain menjadi produk ekspor yang menguntungkan. Baru-baru ini masyarakat Indonesia mengalami krisis minyak goreng sawit dan bahkan terjadinya penurunan harga sawit yang anjlok yang mengakibatkan menurunnya kesejahteraan petani sawit, dan langkanya minyak goreng. Hal ini jika dilirik lagi alam Indonesia banyak hal yang bisa dikembangkan salah satunya minyak kelapa yang bisa dijadikan alternatif dalam menghadapi penurunan minyak sawit. Peluang ini sebenarnya bisa diterapkan untuk membantu permasalahan langkanya minyak sawit dan meningkatkan aktivitas penjualan dan ekspor minyak kelapa yang membantu pemasukan perekonomian baik bagi masyarakat, daerah dan negara. Selain sebagai minyak, kopra juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel yang sifatnya juga ramah lingkungan, kopra juga dapat dijadikan bahan baku industri mentega, bahan baku pembuatan kosmetik seperti pemanfaatan minyak kelapa VCO sebagai bahan pembuat lotion dan pelembut kulit dan wajah, bahan dasar pembuatan lipstik, bahan baku pembuatan sabun karena kaya akan vitamin dan mineral, serta dapat dijadikan pakan ternak yang kaya akan protein dan lemak. Tak hanya itu, kopra juga memiliki segudang potensi dalam hal kesehatan. Minyak kelapa turunan dari kopra seolah memberikan kabar gembira bagi yang memiliki riwayat diabetes, karena minyak kelapa mengandung Medium Chain Triglycerides (MCT) yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh yang akan membantu menjaga kestabilan gula darah. Minyak kelapa juga membantu penyerapan kalsium dan magnesium yang sangat membantu menjaga kesehatan tulang dan sendi. Serta minyak kelapa juga mengandung minyak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol baik dan senyawa antioksidan yang dapat mengatasi peradangan dalam tubuh.

            Seiring dengan banyaknya manfaat dari kopra, aktivitas perdagangannya pun juga tinggi. Suatu hal luar biasa yang patut kita syukuri dengan keberadaan negara Indonesia yang memiliki iklim tropis sehingga banyaknya kekayaan alam Indonesia yang super manfaat didalamnya termasuk dengan keberadaan kelapa yang berlimpah ruah. Buktinya dapat kita lihat performa ekspor kopra Indonesia yang tinggi baik itu kopra mentah maupun yang diolah. Tahun 2018 Indonesia mengekspor kopra mentah dengan nilai 354 juta USD atau setara 4,9 triliun Rupiah. Sedangkan kopra yang sudah diolah berhasil diekspor dengan nilai 368 juta USD atau setara 5,1 triliun Rupiah. Biasanya sasaran ekspor Indonesia dalam hal produk kopra yaitu Belanda dan Malaysia untuk produk kopra mentah, sedangkan kopra olahan lebih ke Amerika dan Cina.

            Melirik kebermanfaatan dan peluang potensi kopra sangat disayangkan jika tidak terus ditingkatkan. Bahkan namanya pun juga tidak terlalu dikenal bagi kalangan generasi muda masyarakat lokal. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Apakah kita akan diam saja dan menerima apa adanya? Jawabannya tentu tidak. Kopra sebagai salah satu hasil dari kekayaan alam biodiversitas tropika dapat dikembangkan lagi tingkat ke-eksis-annya dengan meningkatkan strategi pemasaran. Langkah yang dapat diupayakan yaitu menargetkan tujuan pasar yang lebih spesifik seperti tujuan kesehatan atau pakan ternak dan lain sebagainya, melakukan kerjasama dengan importir khusus dalam penjualan produk organik, mengikuti pameran dagang internasional, memanfaatkan online marketing mengingat era yang serba digital dengan begitu akan memperluas dalam relasi penyebaran kepopuleran produk dan nama kopra itu sendiri. Selain upaya pengenalan produk dan kualitas melalui pemasaran juga perlu rasanya peningkatan minat ketertarikan generasi penerus untuk mengenal dan mendalami usaha produk kopra. Hal ini selain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi juga dapat menjadi media konservasi alam karena sejatinya konservasi itu berarti kita menjaga dan memanfaatkan biodiversitas tropika yang ada di alam sehingga nama kopra sendiri akan benar-benar lahir sebagai "Pahlawan Dari Desa"dengan sejuta pesona potensinya.

Source : google.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun