Mohon tunggu...
Fajar Syahlillah
Fajar Syahlillah Mohon Tunggu... -

Penikmat sepi. Pecandu kopi. Pejuang hak asasi. Pengagum puisi. Pemain diksi. Saya bisa dihubungi di fafha.ardiansyah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Pernikahan Menjadi Sangat "Mengerikan"

2 Maret 2019   10:55 Diperbarui: 2 Maret 2019   11:17 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Keepo.me

Bukan hanya itu, lagu yang dibawakan pengisi acara pun tak luput dari penilaian. Persidangan keenam terjadi di sini. Kalau lagunya dangdut pasti mendapat komentar pedas. Begitu pula lagu-lagu pop, kalau tidak ada dangdutnya dinilai tidak ramah sekitar. Kurang merakyat. Tidak membumi.

Saya heran. Saya juga merasa bahwa menikah menjadi momen yang mengerikan. Setiap tamu minta dipenuhi kebutuhan otak dan seleranya. Karena tiap orang yang datang menjadi kritis. Hadiah berupa amplop maupun kado yang diberikan harus ditebus dengan makanan enak dan lain sebagainya. 

Padahal, menurut saya menikah itu hal yang sakral. Resepsi ialah bonusnya. Tidak harus semua larut dalam euforia pernikahan. Karena momen itu barulah awal. Kehidupan baru sudah menunggu. Tentunya bersama pasangan. Mengarungi bahtera rumah tangga. 

Apa harus saya menikah tanpa mewajibkan tamu menyumbang hadiah, biar tidak disidang oleh berbagai pihak?

Doain aja bisa segera nikah, nantinya~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun