Mohon tunggu...
Fajar Sany
Fajar Sany Mohon Tunggu... -

Saya adalah Fajar.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lalu Lintas yang Membuatku Sakit Kepala

10 Februari 2015   07:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari minggu (8/2) kemarin aku mengendarai sepeda motorku untuk menghadiri undangan pernikahan teman. Seperti yang aku duga, kondisi lalu lintas sangat padat. Mobil pribadi dan sepeda motor mendominasi jalanan, perbandingan jumlahnya seperti jumlah kepulauan kecil di samudera Pasifik dengan samudera Pasifiknyasendiri. Baru maju sebentar, di depan sudah ada kendaraan; mau melambat dengan berada di sebelah sisi jalan, tetap ada kendaraan di belakang yang mengklakson supaya aku mempercepat laju. Penggunaan rem dan gas akselerasi pendek menjadi sangat sering, itu memberikan stres yang hebat pada kendaraan.

Syukurnya, mayoritas pengendara mematuhi peraturan lalu lintas yang ada, sehingga meskipun padat, masih cukup tertib. Hanya saja yang membuatku jengkel adalah pengendara mobil pribadi (biasanya mobil mewah) yang suka membuang sampah (biasanya berupa bungkusan berisi sampah) ke pinggir jalanan dengan cueknya, seakan-akan dia berkata "Persetan dengan kota ini, aku buang saja sampahnya disini!"Pemerhati fenomena ini mengatakan, kebanyakan pelakunya adalah dari luar kota, tapi belum ada kesimpulan apa motif sebenarnya mereka melakukan itu.

Aku salut pada mereka yang sedang dalam keadaan terburu-buru, mungkin karena ada keperluan mendesak, mengendarai kendaraannya dengan cepat, tetapi tetap menjaga keselamatan dirinya dan pengendara lain, mereka sangat terampil; yang lainnya aku salut adalah mereka yang mengerti akan ambulan atau pemadam kebakaran dengan memberikan jalan.

Tapi tetap saja, padatnya lalu lintas kendaraan yang luar biasa ini membuatku sakit kepala, dan ini terasa ketika mengendarai kendaraan pribadi; menumpang kendaraan umum juga terasa, tapi tidak seberapa.Mata, telinga, otot, dan pikiran (dan juga perasaan) harus bekerja keras memproses objek yang sangat banyak. Salah sedikit, misalnya menyenggol bemper belakang mobil, maka harus bersiap-siap dengan kemungkinan kejadian selanjutnya. Selain itu, banyaknya objek membuat kemungkinan kejadian yang akan terjadi lebih banyak.



Bandung, 9 Februari 2015

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun