Bagai gulma, rindu tumbuh di luas jagat
Yang kasat, jarang tersentuh dan terjamah.
Di bawah remang bulan biru ia terbang bagai debu musim panas
Terombang-ambing tak menentu kemana arah.
Jika hujan ia larut pada air dan mengalir bersama arus sungai, lalu menjauh dari sumbernya.Â
Kadang ia tersangkut pada ranting juga batu
Seperti sampah, ia jelaga.
Kadang juga mengendap bagai lumpur, tanah merah basah
Yang liat dan likat.
Dia terus berubah
Dia berubah-ubah terus.Â
Hanya satu yang tak ubah
Doanya akan rumah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!