Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Sunyi

15 Mei 2022   20:27 Diperbarui: 15 Mei 2022   20:27 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

apakah ada yang mampu mendengarkanku
atau aku hanya berteriak pada diri sendiri?
aku menjelajah ruang sunyi yang tersekat
tak ada siapapun, hanya benda benda tanpa tuan
aku mengarungi setiap ruang sepi dan tanah lapang juga hutan kosong
tak ada kehidupan, hanya pohon pohon yang bisu yang seram dihilir angin

aku teriak keras!
tak ada satupun yang menyahut
aku berlari ke semua tempat tinggi
lagi lagi tak kutemukan apapun yang membalas tanyaku
kubakar pohon yang tumbang, kuberikan tanda kehidupan,
masih saja hampa kurasa, sepinya sungguh sungguh

demi Tuhan aku tak bisa tenang
matahari sudah berkali kali terbit dan tenggelam
masih tak ada tanda reaksi balasan dari pesan darutatku
apakah kiamat datang dan mereka melupakanku sendiri disini?
ah aku terlalu berkhayal, saking gilanya pikiranku melantur kemana mana
semua berbeda jika semuanya sunyi, semua lebih menakutkan
setidaknya dalam kebisingan dalam keributan aku merasa nyata
ada yang perlu di balas teriak, ada yang perlu diperjuangkan dan dipertahankan

malam ini aku berusaha memanggil lagi
pada sebuah ruang sunyi didimensi kosong
lalu saatnya tiba aku tak mampu bertahan dan jatuh
saat itu pula sebelum mata yang tiba tiba berat dan terpejam
seiring gravitasi bumi menarik dengan gerakan yang sangat lambat
kutangkap bayang bayang orang lain dalam balutan baju astonot
bayangan yang kuragukan kenyataanya, lantaran mataku memburam seketika
kemudian gelap dan tak kutemukan apapun kemudian
apakah aku akan membuka mata lagi?
banyak pertanyaan terhenti, 

apakah ada selanjutanya hanya tersisa itu saja sebuah tanya terakhir

dariku untuk Ruang Sunyi

Pakulonan Barat, 15 Mei 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun